London (ANTARA News) - Pekumpulan Mahasiswa Indonesia yang ada di Rusia (PERMIRA) mengutuk keras terhadap tindakan tentara Israel yang melakukan penembakan atas kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang membawa sukarelawan Mer-C Indonesia.

Tindakan Israel tersebut merupakan tindakan yang tidak berperikemanusiaan, ujar ketua PERMIRA, Khoirul Rosyadi dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Kamis.

``Penambakan yang dilakukan Israel terhadap aktivis kemanusiaan Mer-C Indonesia itu merupakan kejahatan kemanusiaan,`` ujarnya menambahkan bahwa penembakan itu merupakan tindakan pembantaian yang sangat kejam dan tidak dapat dimaafkan.

Seperti yang diberitakan, bahwa pada tanggal 31 Mei 2010, tentara Israel menembaki kapal kemanusian Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusian ke jalur Gaza.

Dalam perjalanannya, kapal yang membawa para aktivis kemanusiaan dunia itu dihujani tembakan oleh tentara Israel.

Sekretaris PERMIRA, Adnil Reza menyebutkan dalam konvensi internasional, tidak ada larangan bagi para aktivis kemanusiaan untuk melakukan bantuan kemanusiaan. ``Karena itu tindakan Israel yang melakukan penembakan itu tidak bisa ditoleransi,`` ujarnya.

Untuk itu, PERMIRA meminta masyarakat dunia untuk melakukan tindakan tegas terhadap kesewenang-wenangan Israel yang menyerang para aktivis kemanusiaan dunia tersebut.

``Masyarakat dunia harus bersatu melawan kedholiman Israel,`` demikian pernyataan yang dikeluarkan Permira yang ditandatangani Khoirul Rosyadi dan Adnil Reza. (ZG/K004)



Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010