London (ANTARA News) - Mufti Dagestan, Ahmad Muhamad Abdullah dan milianer muslim Rusia Abusupyan Kharkharov, meminta bantuan Indonesia untuk mengadakan pelatihan manajemen haji.
Permintaan itu disampaikanya seiring dengan meningkatnya jumlah jemaah haji di Rusia yang menuntut penanganan lebih serius, ujar Cousellor Pendidikan, Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Moskow M. Aji Surya dalam keteranganya kepada koresponden Antara London Kamis.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Mufti Dagestan, Ahmad Muhamad Abdullah bersama milyuner muslim Rusia Abusupyan Kharkharov dan Dubes Hamid Awaludin yang langsung menyanggupi permintaan pelatihan manajemen haji dari Indonesia.
Selain terus mencari format yang pas, beberapa kantong muslim di Rusia telah meminta Dubes RI Hamid Awaludin untuk menyiapkan pelatihan jamaah haji bagi mereka.
Setengah tahun lalu, Mufti Tatarstan juga meminta hal serupa. "Nanti setelah melakukan pelatihan diihan di Kazan, Tatarstan, segera pindah ke Dagestan," ujarnya.
KBRI Moskow juga menggandeng Kementerian Agama Jakarta serta salah satu perusahaan ONH Plus untuk memberikan pelatihan haji di Rusia pada akhir bulan Juni.
Dirjen haji dan umrah beserta beberapa stafnya menyampaikan kesanggupannya dan kini tinggal mengatur jadwal karena kemungkinan besar pelatihan akan berkembang di tiga kota, yakni Moskow, Kazan dan Dagestan.
Hal-hal yang ingin dilakukan terkait dengan persiapan seperti pembayaran, pendaftaran, manasik, booking penginapan dan penerbangan, dan masalah keberangkatan dari berbagai daerah serta penginapan hingga penerbangan, dan juga pelaksanaan di tanah suci serta pengembalian jamaah hingga kampung halaman.
Semua ini sangat penting mengingat muslim di Rusia tersebar di berbagai daerah dimana luas Rusia melebihi Indonesia. "karakternya hampir mirip Indonesia," ujarnya.
Menurut Abusupyan, jemaah haji dari Indonesia dikenal sangat ramah, santun, patuh atas berbagai peraturan yang ditetapkan. Meskipun jumlahnya sangat besar, namun tetap rapi dan tidak menunjukkan sikap-sikap yang negatif. "Nanti setelah mendapat pelatihan, jamaah kami juga akan sebagus Indonesia," ujarnya.
Gairah muslim di Rusia dalam beberapa tahun terakhir memang sedang pasang. Semangat beragama khususnya dalam pendirian masjid dan ibadah haji menjadi trend masyarakat umum.
Kerinduan transendental yang sempat dilarang selama 70 tahun lebih terus memuncak di beberapa tahun terakhir.
Kini, dari 24 juta muslim Rusia maka setiap tahunnya mengalami peningkatan jamaah haji. Tahun lalu misalnya, naik 6000 orang menjadi 35 ribu jamaah. Umumnya mereka berasal dari Dagestan, Tatastan dan Moskow.
Dubes Hamid Awaludin menggarisbawahi, kegiatan pelatihan yang akan dijalankan tersebut merupakan salah satu dari bagian berdiplomasi sesuai dengan kebutuhan pasar. "Inilah salah satu cara untuk mendekatan kedua umat yang dahulu sempat terbelah dan bahkan tidak saling mengenal," katanya. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010