saat sekarang puncaknya musim penghujan

Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman bahaya bencana tanah longsor yang seringkali menutupi badan jalan di Jalur Cijapati menghubungkan Garut dengan Kabupaten Bandung.

"Jalur Cijapati berpotensi rawan longsor," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan di Garut, Kamis.

Ia mengatakan jalur alternatif Bandung-Garut lintas Cijapati, Kecamatan Kadungora itu seringkali dilanda bencana longsor dengan material lumpur dan bebatuan kecil pada musim hujan.

Adanya potensi longsor di daerah itu, kata dia, harus menjadi kewaspadaan masyarakat termasuk pengguna jalan yang melewati jalan tersebut saat turun hujan.

"Untuk pengguna jalan agar berhati-hati dikarenakan saat sekarang puncaknya musim penghujan, dan harus memperhatikan rambu peringatan potensi longsor," katanya.

Baca juga: Tertutup longsor, jalan Bandung-Garut lintas Cijapati
Baca juga: Warga terdampak longsor di Cilawu Garut mengungsi secara mandiri

Ia menyampaikan kejadian terakhir bencana longsor di Jalur Cijapati pada Kamis dini hari yang menutup badan jalan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.

Longsor yang terjadi di Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora itu akibat curah hujan tinggi sehingga menimbulkan longsoran tebing di daerah sekitar jalan.

"Badan jalan yang tertutup kurang lebih panjangnya 7 meter dengan ketinggian material lumpur 50 sentimeter," katanya.

Ia menyampaikan longsoran tanah di jalan itu sudah dibersihkan oleh petugas dari dinas terkait dibantu masyarakat setempat sehingga jalan sudah bisa dilintasi kendaraan.

"Sekarang sudah bisa dilewati meski masih buka tutup, kita sudah koordinasi dengan PUPR dan relawan untuk pembersihan jalan," katanya.

Baca juga: Pemkab Garut belum pastikan lahan relokasi korban longsor Cilawu
Baca juga: BPBD Garut ingatkan ancaman longsor di jalur wisata selatan


Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021