Kepada wartawan di Cianjur, Rabu, orangtua Lia, pangilan sehari-hari Awlia, Maryati mengatakan, anaknya meninggalkan rumah sejak Minggu (30/5) hingga akhirnya melaporkan hal itu ke Mapolsek Cianjur Kota, Selasa (1/6).
Didampingi suaminya Mulyadi, Maryati menuturkan, Lia nekad meninggalkan rumah, setelah mengenal seorang pria yang mengaku pengusaha rumah makan di wilayah Bogor di "Facebook", sepuluh hari sebelum menghilang.
"Lia sempat cerita sepuluh hari sebelum pergi, dia mempunyai pacar yang sudah berumur. Pria tersebut asli Subang dan memiliki rumah makan di Bogor," kata Maryati.
Selang beberapa hari, Lia sempat bertanya tanggal kelahiran kedua orang tua dan adiknya, hingga kakek dan neneknya yang sudah meninggal dunia.
Bahkan beberapa jam sebelum meninggalkan rumah tepatnya pukul 23.00 WIB, Lia masih sempat sholat tahajud bersama Maryati, usai melaksanakan sholat malam itu, Lia memeluk ibunya dan meminta maaf.
"Ketika itu saya fikir anak pertama kami itu, merasa gelisah karena hendak ikut tes masuk SMK Kesehatan. Namun ia meminta maaf karena takut lebih dulu meninggalkan kami," papar Ny Maryati sambil berurai air mata.
Setelah itu, karta Maryati, Lia tidur di ruang tengah rumahnya, sebelumnya Lia sempat mengeluh sakit perut dan diolesi minyak kayu putih, hingga akhirnya tertidur.
Tepat pukul 2.30 WIB, Maryati terbangun dan tidak mendapati anak cikalnya itu di sampingnya. Ia sempat mencari Lia ke kamarnya di belakang dan kamar mandi, namun tak kunjung menemukannya.
"Saya sangat terkejut ketika melihat pintu belakang dan samping rumah sudah terbuka dan Lia tidak kami temukan," tuturnya.
Mulyadi ayahnya dini hari itu, langsung ke luar rumah dan mencari Lia, hingga ke Jalan Raya Bandung-Cianjur. Namun hingga siang tak kunjung menemukan anaknya itu.
Yakin anaknya hilang kedua orang tua Lia yang nekad pergi dari rumah untuk menemui pria yang dikenalnya lewat jejaring sosial itu, melaporkannya ke Mapolsek Cianjur Kota.
Hingga saat ini belum ada tanggapan dari petugas perihal laporan tersebut. Kedua orang tua Lia berharap anaknya dapat pulang dan berkumpul kembali. (*)
K-FKR/Y008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
