Jakarta (ANTARA News) - Yang namanya romantis mungkin saja memang tak bisa dielakkan akan luntur seiring waktu.
Untuk beberapa pasangan, rasa romantis memang akan berganti menjadi kasih sayang yang makin mendalam dan kokoh. Tapi,hal itu tak terjadi pada setiap pasangan.
Menurut para peneliti, seperti dikutip daily mail, lebih banyak pasangan yang tidak bahagia dalam hubungan mereka.
Menurut hasil riset para peneliti, penyebab utama ketidakbahagiaan adalah kurangnya seks dan rasa romantis.
Enam dari sepuluh pasangan mengaku ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hubungan mereka. Empat dari sepuluh orang sudah menimbang-nimbang untuk putus. Satu dari sepuluh orang bahkan tidak percaya lagi terhadap pasangannya.
Studi terhadap 3.000 pasangan juga menunjukkan bahwa kurangnya seks, spontanitas, kasih sayang dan tak romantis akan menjadi penyebab sulitnya mempertahankan hubungan yang penuh cinta.
Bahkan, kebanyakan pasangan menilai tingkat kehidupan seks mereka di angka enam dari skala 10. Sebanyak 25 persen responden mengaku aktivitas di kamar tidur lebih banyak alakadarnya daripada sempurna.
Lebih dari separuh responden mengatakan pasangan mereka tak lagi memberi "kasih sayang dan perhatian" seperti kala mereka mulai pacaran.
Bagi 33 persen responden, aksi romantis seperti memesan acara untuk berduaan, memasak makanan favorit atau menghadiahkan karangan bunga - sudah jadi masa lalu.
"Fakta yang menyedihkan dari hal ini adalah, ketika orang memulai kencan, mereka berusaha keras menarik pasangannya dengan tampil seksi romantis dan penuh perhatian," kata David Brown dari situs web UKDating.com.
''Mereka bersedia pergi jauh ke tempat-tempat yang indah, memberi hadiah terus menerus, dan memperhatikan semua ucapan pasangan."
"Tapi, begitu periode bulan madu berakhir, tak begitu saja bisa mempertahankan segalanya. Begitu mereka menikah, yang biasa dilakukan saat pacaran itu juga selesai." ungkap riset tersebut.
Sebanyak 13 persen pasangan tidak lagi menginginkan hal yang sama untuk masa depan dan 19 persen tidak memberi pasangannya waktu atau perhatian yang cukup. Ada 16 persen responden yang merasa kurangnya waktu untuk berbicara adalah masalah utama. Sebanyak 7 persen bahkan mengaku sudah tidak suka lagi pasangannya.
Setengah dari responden yakin bahwa mereka sudah buntu dalam kehidupan seks dan tidak tahu cara untuk membangkitkan kembali hasrat yang pernah mereka rasakan.
Empat puluh enam persen responden pasangan mereka menginginkan lebih banyak seks dan 45 persen mengatakan mereka lebih suka bila pasangan mereka makin "menantang" di tempat tidur.
Brown menambahkan: "Meskipun responden setuju bahwa faktor-faktor seperti membuat tertawa, kepercayaan, kejujuran dan rasa saling memiliki adalah penting bagi suatu hubungan yang abadi, Tapi, seks yang bagus juga merupakan hal besar bagi banyak orang."
Survei ini tidak sepenuhnya suram kok. Enam dari sepuluh orang mengatakan bahwa pasangan mereka baik hati, empat dari sepuluh responden masih menganggap pasangan mereka cantik atau tampan dan enam dari tiap sepuluh responden menilai pasangan mereka punya kepribadian yang baik dan menyenangkan.
Riset itu menemukan ada 10 hambatan dalam hubungan yaitu :
- kurangnya spontanitas
- kurangnya rasa romantis
- kehidupan seks yang suram
- tidak ada waktu untuk saling memberi perhatian
- kurangnya waktu untuk bicara
- tidak ingin hal yang sama untuk masa depan
- tak saling percaya
- kurangnya kasih sayang
- tidak lagi penasaran satu sama lain
- tidak ada kejujuran
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010