Bogor (ANTARA News) - Dua warga negara Indonesia (WNI) yang terluka saat terjadi serangan Israel atas misi "Flotilla to Gaza" di Kapal Mavi Marmara adalah Surya Fahrizal dan Oktavianto Emil Baharudin, demikian informasi dari sejumlah sumber yang memiliki akses ke Israel, Rabu pagi.
Mantan Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan RI ke Palestina tahun 2008-2009 dr Rustam S Pakaya, MPH juga membenarkan bahwa dua WNI tersebut terluka saat tentara Israel menyerang kapal Mavi Marmara pada Senin (31/5) dinihari saat akan menembus blokade laut Israel.
"Berdasarkan informasi dari seorang profesor ahli bedah di Palang Merah Israel, dua nama warga Indonesia yang luka itu telah mendapatkan perawatan di rumah sakit (RS) di Israel," kata Rustam yang saat itu menjabat Kepala Pengendalian Krisis (PPK) Departemen (Kementerian) Kesehatan.
Dua WNI yang luka itu sudah dioperasi dengan mendapat perawatan terbaik, yakni Octavianto Emil Baharudin dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) di RS Barzilai Ashkelon dan Surya Fachrizal dari Sahabat Al-Aqsha yang juga jurnalis di Hidayatullah di RS Rambam Haifa, Israel.
"Sedangkan 10 orang ditahan di penjara Beer Sheva Israel," katanya.
Sementara itu, Ketua Presidium Organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia dr Sarbini Abdul Murad dan anggota Presidium dr Joserizal Jurnalis, Sp.BO juga membenarkan mengenai informasi dua nama relawan Indoensia yang luka itu.
Sarbini Abdul Murad menambahkan bahwa Surya Fachrizal menggunakan paspor dengan nomor T797821, sedangkan Octavianto Emil Baharudin dengan paspor bernomor F258549.
Menurut Sarbini Abdul Murad, misi kemanusiaan "Flotilla to Gaza" itu adalah misi universal, karena seluruh partisipan pelayaran dari berbagai penjuru dunia.
"Isu ini mampu menyatukan berbagai golongan, lembaga, komunitas, agama, dan lainnya," katanya. Selain relawan dari unsur Islam, ikut serta seorang kardinal dari Italia, beberapa tokoh Yahudi ortodox.
(A035/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010