Gorontalo (ANTARA News) - Ratusan anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang akan membongkar kafe-kafe di Kelurahan Leato Selatan, Kota Gorontalo bentrok dengan warga setempat, Rabu pagi.
Warga siap telah menghadang Satpol PP yang belum tiba di lokasi, Satpol PP yang dilepas oleh Walikota Gorontalo pada pukul 04.30 WITA sebelum tiba di lokasi mulai dilempari batu oleh warga.
Jalan yang hanya dibatasi oleh laut dan perbukitan tersebut dimanfaatkan warga untuk menjatuhkan batu dari atas bukit, agar Satpol PP tak bisa mencapai lokasi penggusuran.
Kejadian tersebut mengakibatkan bis sekolah dan sejumlah kendaraan tak bisa melintasi jalan di araeal Pelabuhan Gorontalo tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Satpol PP dan warga saling menjaga jarak dan hanya ada puluhan polisi berpakaian sipil yang berjaga-jaga di lokasi kejadian.
Dua anggota Satpol luka-luka dan warga menjaga ketat jalan serta perbukitan serta masih terlibat adu mulut dengan satpol dengan jarak sekitar 50 meter.
Sebelumnya warga setempat menolak keras penggusuran kafe-kafe tersebut, karena menilai kebijakan Walikota Gorontalo, Adhan Dambea hanya emosional dan tidak beralasan.
Warga merasa dirugikan karena sebelumnya Walikota sendiri yang telah memberi izin operasi, namun baru beberapa bulan berdiri tiba-tiba akan digusur lagi.
Sementara itu Walikota bersikukuh membongkar 17 kafe tersebut, karena menilai kafe tersebut telah dipergunakan sebagai tempat maksiat sehingga melanggar kesepakatan yang ada.(KR-SHS*D015/M031)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010