Ambon (ANTARA news) - Sebanyak 137 siswa dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Maluku tidak lulus ujian Ulang yang dilaksanakan pada 10 Mei.

137 peserta ujian ulang yang tidak lulus itu berasal seluruh kabupaten/kota di Maluku, terdiri dari SMA sebanyak 71 siswa, Madrasah Aliyah (MA) 14 siswa dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 52 siswa.

"Secara keseluruhan jumlah peserta ujian SMA 18.275 siswa. Peserta yang lulus ujian utama dan mengulang sebanyak 18.204 atau 99,61 persen. Sedangkan siswa yang tidak lulus setelah mengikuti ujian ulang 0,39 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Maluku, Salim Kairoty di Ambon, Selasa.

Sementara untuk MA, menurut Kairoty, jumlah peserta ujian sebanyak 1.656 siswa dan yang lulus ujian utama dan mengulang sebanyak 1.642 atau 99,15 persen. Sedangkan siswa yang tidak lulus setelah mengikuti ujian ulang hanya 14 atau 0,85 persen.

Sedangkan untuk SMK, jumlah peserta ujian sebanyak 3.634 siswa dan yang lulus melalui ujian utama dan mengulang sebanyak 3.591 atau 98,57 persen. Sedangkan 52 siswa atau 1,43 persen dinyatakan tidak lulus dan boleh mengikuti ujian Paket C karena kesempatan melalui jalur formal sudah tertutup.

"Siswa yang tidak lulus setelah ujian ulang disilahkan mengikuti ujian Paket C karena jalur ujian formal telah tertutup. Kecuali jika anak-anak itu mau mengulang setahun lagi untuk ujian formal," kata Kairoty.

Menurut dia, ketidaklulusan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemampuan anak dalam menyerap pelajaran dan kekurangan guru di daerah-daerah terpencil dan terluar.

Dia mengatakan , dalam pelaksaaan ujian pastilah ada siswa yang lulus dan yang tidak, dan ketidaklulusan itu merupakan hal yang wajar dalam proses belajar.

"Tetapi tahun ini prestasi kita lebih baik dibandingkan tahun lalu. Angka kelulusan tahun ini setelah ditambah dengan hasil ujian ulang sebesar 99,61 persen. Sedangkan tahun lalu hanya 89 persen. (RMY/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010