Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memiliki sedikitnya 47 jenis tipe ekosistem alami, mulai dari alpin es di pegunungan Papua, berbagai variasi ekosistem lahan basah, hingga hutan bakau dan rawa gambut.

"Tipe ekosistem yang mendominasi dataran rendah tropika basah Sumatra dan Kalimantan adalah hutan dipterokarpa campuran (MDF). Tipe hutan yang merupakan ekosistem yang paling tinggi biodiversitasnya di dunia," kata Pakar Ekologi dari LIPI Dr. Herwint Simbolon yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Dalam suatu penelitian di Kalimantan Barat, dilaporkan 326 jenis pohon berukuran diameter di atas lima centimeter dalam satu hektare petak penelitian yang pada pohon-pohon tersebut setidaknya menempel tanaman epifit 56-134 jenis, ujarnya.

Selain itu ada juga tipe ekosistem hutan Kerangas yang kondisi lingkungannya ekstrem dengan tanah yang miskin hara dan tanpa lapisan topsoil dan subsoil, namun masih memiliki 121-152 jenis pohon dalam satu hektare.

Indonesia, katanya, juga memiliki hutan rawa gambut dengan kondisi yang bukan saja miskin hara, namun substrat yang ekstrem asam, dan terendam sehingga cenderung bersifat anaerob, namun masih memiliki 72-81 jenis pohon per hektare.

"Ini masih sebanding dengan hutan tanah mineral tropika basah pegunungan dan hutan tanah mineral tropika basah subpegunungan di Jawa yang masing-masing hanya memiliki 116 dan 44 jenis per hektare," katanya.

Masing-masing tipe ekosistem ini memiliki komposisi, ciri, sifat, dan fungsi serta dinamika yang berbeda satu sama lain, katanya.

Indonesia, ujarnya, hanya memiliki 1,3 persen total daratan dunia, namun mempunyai 17 persen jenis kehidupan yang ada di bumi, di mana 11 persen tumbuhan tinggi hidup di hutannya.

Namun, ia menyayangkan, hutan-hutan tropika basah ini terus mengalami gangguan seperti penebangan liar, kebakaran hutan, konversi menjadi lahan pertanian dan pemukiman, hingga kekeringan. (*)

(D009/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010