Kadang SEA Games kita jadikan sebagai sasaran utama, terkadang satu waktu kita juga menempatkan ASIAN Games, sekarang dalam desain besar ... sasaran utama adalah sukses Olimpiade dan ParalimpiadeJakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, kembali menegaskan bahwa Olimpiade dan Paralimpiade menjadi sasaran utama, yang telah masuk dalam grand desain atau desain besar Kemenpora.
Sementara, event dengan skala di bawahnya, seperti Asian Games, Asian Para Games, serta SEA Games dan ASEAN Para Games ditempatkan pada posisi sasaran antara untuk menuju sasaran utama.
"Kadang SEA Games kita jadikan sebagai sasaran utama, terkadang satu waktu kita juga menempatkan ASIAN Games, sekarang dalam desain besar atau grand design yang disiapkan oleh Kemenpora ini itu sasaran utama adalah sukses Olimpiade dan Paralimpiade," ujar Menpora Amali dalam Seminar Olahraga Nasional bertajuk "Kiprah BUMN Menuju Sukses Prestasi, Sport Tourism dan Tuan Rumah Olimpiade 2032," Rabu.
Baca juga: Menpora dukung wushu dipertandingkan di Olimpiade
Untuk menuju sasaran utama, Menpora mengatakan akan mendorong sejumlah cabang olahraga unggulan yang dinilai memiliki peluang untuk bisa berprestasi, disesuaikan dengan karakteristik fisik orang Indonesia, yaitu cabang olahraga yang bertumpu pada akurasi dan teknik.
"Ini lama kita mendiskusikan mana yang menjadi cabang olahraga unggulan, sebab kita harus memetakan itu, sebab kalau tidak, kita hanya sekadar membina tetapi tidak sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada, apalagi karakteristik fisik orang Indonesia," kata Amali.
Setelah diskusi panjang bersama pembesar olahraga, profesor, praktisi dan akademisi, disertai dengan data-data pendukung cabang olahraga unggulan antara lain bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan dan menembak, yang ditempatkan pada cabor utama.
Selanjutnya, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, wushu dan pencak silat. Dua cabang olahraga terakhir sedang didorong untuk menjadi cabang olahraga yang dapat dipertandingan di Olimpiade.
Untuk jangka waktu 2021-2024, Menpora memasang target partisipasi olahraga dapat meningkat sampai 40 persen, dan siswa aktif berolahraga 10 persen.
Baca juga: HUT ke-70, PRSI serius lakukan pembibitan atlet demi Olimpiade 2032
Menpora juga memasang target untuk masuk 40 besar Olimpiade dan 60 besar Paralimpiade Tokyo 2020, yang sempat satu tahun ditunda karena pandemi dan akan digelar Juli hingga Agustus tahun ini.
"Kita inginkan yakni di Olimpiade 2020 atau 2021, setelah ditunda, kita bisa masuk 40 besar Olimpiade dan 60 besar Paralimpiade. Kemudian, di 2024 di Paris kita target 30 besar untuk Olimpiade, dan 40 untuk Paralimpiade," ujar Amali.
Semua rencana tersebut telah dimasukkan Kemenpora dalam grand design olahraga nasional.
"Selama ini memang kita memandang bahwa pembinaan menuju prestasi itu kita masih menganggap itu sebagai biaya, sebagai cost, tentu kami menemukan fakta bahwa pembinaan atlet apalagi jangka panjang untuk bisa menghasilkan prestasi dunia ini harus kita tempatkan sebagai investasi negara," kata Menpora.
Hal tersebut, menurut Menpora Amali, juga sudah sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo tentang pembangunan Sumber Daya Manusia, serta, menurut dia, yang paling penting adalah adalah mengangkat harkat dan martabat di tingkat internasional.
Baca juga: KOI: kasus All England 2021 pelajaran berharga jelang Olimpiade
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021