Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan membahas serangan Israel terhadap armada kapal kebebasan (Freedom Flotila) di perairan internasional pada saat Obama berkunjung ke Indonesia pada Juni 2010.

Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri Dino Patti Djalal dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, mengatakan masalah tersebut akan dibahas karena Presiden Yudhoyono merasa prihatin dengan prospek perdamaian di Timur Tengah yang saat ini sedang diupayakan kembali melalui "Proximity Talks" yang melibatkan negara-negara barat.

"Masalah ini akan menjadi satu hal yang akan dibahas antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Obama," ujar Dino.

Dino mengatakan serangan Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan melibatkan 50 negara itu merupakan hal faktual dibicarakan dalam pertemuan Presiden Yudhoyono-Obama karena dalam pertemuan bilateral antara Presiden Yudhoyono dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pekan lalu dibicarakan tentang posisi Amerika Serikat dalam proses perdamaian yang tengah dilakukan.

Dalam konferensi pers, Dino menuturkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melakukan sidang darurat untuk membahas masalah penyerangan Israel terhadap konvoi kapal kemanusiaan yang membawa 10 ribu barang bantuan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Dewan Keamanan PBB pun telah mengeluarkan pernyataan mengutuk aksi Israel yang menelan korban setidaknya 10 korban jiwa dan banyak lagi yang cedera.

"Dewan Keamanan PBB menyerukan adanya penyelidikan, investigasi langsung," ujarnya.

Menurut Dino, Presiden Yudhoyono merasa cukup puas dengan adanya seruan Dewan Keamanan PBB tersebut dan menyerukan agar para relawan dan kapal-kapal kemanusiaan yang ditahan Israel segera dibebaskan.

Dino menjelaskan Dewan Hak Asasi Manusia PBB juga telah setuju mengadakan debat mendesak atau "urgent debate" guna membahas serangan Israel terhadap konvoi kapal kemanusiaan di perairan internasional.

"Urgent debate ini selain didorong oleh Indonesia yang diwakili oleh Dubes PBB di Jenewa juga didukung oleh Mesir dan negara-negara anggota OKI," ujarnya.

Debat darurat yang diselenggarakan Selasa pukul 15.00 waktu Jenewa atau Selasa malam itu akan mendorong diadakannya resolusi dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengenai serangan Israel itu.

"Ini agak jarang terjadi suatu seruan internasional dari berbagai penjuru, berbagai negara yang kurang lebih sama nadanya," ujar Dino.

Dalam pertemuan antara ASEAN dan "Gulf Countries Corporation" (GCC) yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, ia menjelaskan, negara-negara ASEAN dan negara teluk juga mengeluarkan pernyataan bersama mengutuk dan meminta pertanggungjawaban Israel.(*)

(T.D013*D012/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010