Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengecam agresi militer Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara dan menyatakan tindakan itu sebagai bentuk terorisme nyata.
Seruan Din itu disampaikan dalam konferensi pers Prakarsa Persahabatan Indonesia Palestina (PPIP) tentang "Serangan Israel atas Kapal Bantuan Kemanusiaan Gaza" di Kantor PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta, Selasa.
"Sebuah kebiadaban, pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Merupakan bentuk terorisme yang nyata," katanya.
Menurut Din, acara membahas tindakan Israel itu tanpa persiapan pernyataan tertulis, namun dilakukan dengan bersama-sama memberikan pernyataan sikap.
Dalam acara tersebut hadir pula Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Al Mehdawi, Ketua Umum Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo, dan Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nyoman Udayana Sangging.
Kemudian Ketua Koordinator Komunikasi Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Rusli, serta perwakilan dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) memberi pernyataan dalam acara tersebut.
"Ini bukanlah musibah alam, melainkan krisis kemanusiaan," kata Dubes Palestina Fariz Al Mehdawi.
Ia mengatakan bahwa Israel sebenarnya mengulur waktu sampai ada keputusan dari Dewan Keamanan PBB, dengan menutup akses komunikasi dengan kapal tersebut untuk menghindari dari kecaman internasional lebih lanjut.
Dari pihak KWI menyatakan duka cita dan meminta ada sikap PBB yang tegas terhadap insiden tersebut, serta Dewan Keamanan PBB harus segera melakukan rapat darurat.
"Hak sipil harus dijunjung tinggi," kata Romo Benny Susetyo.
Begitu juga dengan PHDI yang mengecam tindakan keji Israel terhadap kapal kemanusiaan yang didukung relawan dari 50 negara, dengan anggota lebih dari 700 peserta.
Dan mewakili dari masyarakat Buddha, Ketua Koordinator Komunikasi Walubi Rusli menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya.
"Semoga dengan pengorbanan (para relawan), orang Israel bisa terbuka hatinya," kata Rusli.
Agresi militer Israel yang terjadi hari Senin telah menuai kecaman internasional karena menyerang kapal yang dimaksudkan untuk misi kemanusiaan. Yang makin menyudutkan Israel adalah agresi tersebut dilakukan pada atas perairan internasional.
"Ini bukan hanya isu Palestina-Israel lagi, melainkan isu internasional. Karena Israel menyerang diatas perairan internasional ke kapal kemanusiaan yang berisi relawan multinasional," kata Dubes Palestina Fariz Al Mehdawi dihadapan wartawan.
Dalam acara tersebut, tampak hadir pula Anggota DPD A.M Fatwa. Mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi pun diundang, namun terlambat hingga datang setelah acara telah usai.
(T.KR-IFB/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010