Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya bersama manajemen Persebaya dan perwakilan dari suporter atau yang akrab disapa Bonekmania menandatangani tujuh poin kesepakatan bersama terkait pemanfaatan Stadion Gelora 10 Nopember (G10N) dan Gelora Bung Tomo (GBT).
"Yang saya bangga hari ini, kita sama-sama mencetak anak-anak Surabaya menjadi pemain yang hebat. Itu tanggung jawabnya, kewajiban Persebaya dan Pemkot Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat audiensi dengan manajemen Persebaya beserta perwakilan Bonekmania, di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Audiensi tersebut juga dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir beserta beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Surabaya.
Baca juga: Dispora Surabaya gandeng Unesa dirikan Akademi Sepak Bola
Pertemuan yang berlangsung gayeng dan diselingi beberapa guyonan khas Suroboyoan ini, akhirnya menghasilkan tujuh poin kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama ini kemudian ditandatangani perwakilan manajemen Persebaya, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan perwakilan dari suporter.
Tujuh poin kesepakatan bersama tersebut, pertama Persebaya dapat menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo untuk pertandingan dan Gelora 10 Nopember serta tiga Lapangan Madya di komplek GBT untuk latihan, setelah selesai perbaikan pada Juni 2021.
Kedua, sewa lapangan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. Ketiga, Persebaya sebagai tim asal Surabaya dapat prioritas dalam penggunaan Stadion GBT, Gelora 10 Nopember dan tiga Lapangan Madya. Keempat, akan diadakan pertemuan rutin dua bulanan antara Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Presiden Persebaya dan Bonek.
Kelima, Persebaya memprioritaskan pemain asli asal Surabaya dalam rekrutmen pemain sesuai dengan skill dan kemampuan yang diharapkan Surabaya. Keenam, Persebaya harus bisa mencetak pemain asli dari produk Surabaya. Ketujuh, pihak Persebaya wajib mengganti kerusakan stadion apabila terjadi kerusakan dalam jangka waktu yang tertuang dalam kontrak.
"Tadi disepakati, kan tahu ada masa pemeliharaan. Nah, kalau masa pemeliharaan selesai, ya sudah bisa digunakan dengan sistem sewa yang disepakati sesuai perundangan yang berlaku," kata Eri.
Namun, bagi Eri, pertemuan yang berlangsung hari ini juga dinilai membahagiakan masing-masing pihak sebab dalam pertemuan ini juga diputuskan bersama terkait rencana pengembangan sepak bola di Surabaya ke depannya.
Baca juga: Mantan pemain Persebaya dukung ASB di Surabaya
Selain itu, kata dia, rencana Pemkot Surabaya membentuk akademi pelatihan sepak bola juga bakal berkolaborasi bersama dengan manajemen Persebaya dengan tujuan mencetak anak-anak Surabaya menjadi pemain bola yang hebat.
"Karena bagaimanapun anak-anak Surabaya kalau jadi pemain enak, dia akan bangga ketika membela Persebaya," kata Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini berharap ada kolaborasi antara pemkot, manajemen Persebaya dan Bonek. Bagi Eri, masalah apapun akan mudah diselesaikan jika dilakukan dengan kepala dingin dan duduk bersama.
"Itulah yang kita harapkan ada kolaborasi sehingga Bonek ini tidak hanya menjadi Bonek, tapi saya ingin tunjukkan bahwa Bonek Surabaya adalah Bonek yang santun, Bonek yang punya pekerjaan, punya kebanggaan," katanya.
Bahkan, Eri juga berencana membuat store atau gerai di masing-masing tribun Stadion GBT. Nantinya gerai tersebut dikelola sendiri oleh Bonek dan hasilnya juga untuk Bonek. Harapannya, Bonek ke depannya akan semakin bangga dan ikut merasa memiliki Stadion GBT.
"Karena buat saya Stadion Gelora Bung Tomo itu adalah milik rakyat Surabaya, jadi semuanya bisa merasakan. Ayo kita membangun bersama di Surabaya," katanya.
Baca juga: Pelatih Persebaya ungkap strategi kalahkan Persik dengan 10 pemain
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021