Jakarta (ANTARA) - Kolaborasi antar industri untuk memberikan semangat dan juga inspirasi bagi industri lainnya, penting dilakukan agar bisa masuk dalam ekosistem industri 4.0, sebagaimana diharapkan oleh Kementerian Perindustrian.
"Karena bicara industri 4.0 itu kan tidak bisa bicara sendirian karena harus dilakukan secara kolaborasi. Nah, journey industri ini perlu juga ditemani oleh peran pemerintah dan juga industri lainnya yang mempunyai pengalaman di dalam implementasi 4.0," ujar Fungsional Analis Kebijakan Ahli Madya Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Jasa Industri BSKJI Kementerian Perindustrian, Bambang Riznanto pada saat diskusi daring, Rabu.
"Kami berharap industri lainnya mau sharing dan membantu serta membuka kolaborasi untuk masuk ke ekosistem industri 4.0," tambah dia.
Baca juga: Kemenperin kerek daya saing industri fesyen melalui desainer kompeten
Dalam hal ini, Indonesia tergolong negara yang masih minim dalam industri-industri yang sudah masuk dalam kategori 4.0. Dimana negara yang tergabung dalam World Economic Forum (WEF) masing-masing sudah memiliki lebih dari lima lighthouse.
"Di negara lain itu banyak lighthouse nya, Indonesia yang juga tergabung dalam WEF baru punya dua, sedangkan di negara lain sudah lebih dari lima perusahaan di negaranya," kata dia.
Dalam hal ini, keuntungan yang diraih jika perusahaan mau bertransformasi ke industri 4.0 adalah dapat meningkatkan efisiensi dan juga kemudahan dalam produktifitas sehari-hari.
"Ke depan kita juga ingin menambah Nasional Lighthouse menjadi tiga, salah satunya ada dari perusahaan BUMN yaitu Pupuk Kaltim. Semakin banyak industri yang masuk dalam kategori Nasional Lighthouse makan akan memberikan dan juga menggugah industri lainnya untuk ikut bergabung," tambah dia.
Selain itu, tidak hanya siap secara finansial perusahaan atau industri yang ingin bertransformasi ke ranah industri 4.0 juga harus memiliki semangat Sumber Daya Manusia yang kuat dan komitmen.
"Sebenarnya peran dari SDM juga sangat penting untuk menuju industri digital, dan pendampingan dari pemerintah juga sangat dibutuhkan. Misalkan mereka sudah memiliki finansial, SDM dan semangat tim yang kuat. Lalu mereka hanya tinggal menemukan siapa yang akan membimbing mereka, kami di Kemenperin sudah ada program untuk mendampingi perusahaan yang mau bergerak ke ranah industri lebih canggih," kata dia.
Baca juga: 100 tahun pendidikan tekstil, Kemenperin siapkan PIDI 4.0
Baca juga: Kemenperin: Industri bus nasional mampu bertahan di tengah pandemi
Baca juga: Kreativitas kosmetik lokal di era Industri 4.0
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021