Kalaya, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Jet-jet tempur Pakistan Senin menyerang tempat persembunyian gerilyawan di daerah Orakzai, menewaskan 42 gerilyawan, yang terakhir dalam serangkaian serangan terhadap gerilyawan di bagian baratlaut negara itu.
Menurut beberapa pejabat keamanan dan pemerintah, pesawat-pesawat perang itu menyerang posisi gerilyawan di tiga tempat di Orakzai, tempat pasukan pemerintah telah meningkatkan serangan dalam beberapa pekan belakangan setelah membersihkan sebagian besar kubu pertahanan Taliban di daerah lainnya.
"Jet-jet tempur kami melakukan serangan setelah menerima informasi bahwa gerilyawan telah hadir di daerah itu," kata salah seorang pejabat keamanan, yang menolak disebutkan namanya.
Seorang pejabat pemerintah, Nauman Khan, menyebutkan 42 gerilyawan tewas dan 18 orang yang lain terluka dalam serangan udara itu.
Seorang jurubicara Taliban, Hafiz Saeed, mengkonfirmasi serangan itu, tapi membantah korbannya, dengan mengatakan jet-jet tempur itu hanya membom rumah kosong.
Menurut militer, ratusan pejuang Taliban telah tewas di Orakzai dalam beberapa pekan belakangan ini, tapi tidak ada konfirmasi independen mengenai hal itu. Taliban biasanya membantah laporan pertempuran oleh militer.
Meskipun kehilangan besar, gerilyawan dapat memukul balik dan telah melakukan gelombang serangan bom dan senjata, yang menewaskan ratusan orang di negara itu.
Geilyawan Taliban telah membunuh sedikitnya 84 orang dalam serangan terhadap jemaah sebuah kelompok minoritas agama yang dikenal sebagai Ahmadiyah di dua masjid di kota Lahore di Pakistan timur, Jumat.
Dan pada Senin di Narowal, kota 80Km di timurlaut Lahore, seorang pria telah menyerang pria Ahmadiyah hingga tewas dan melukai anak laki-lakinya.
Polisi menyatakan mereka telah menangkap para penyerangnya dan sedang menyelidiki apakah serangan itu dimotivasi oleh agama atau apakah orang-orang Ahmadiyah itu terlibat dalam perselisihan pribadi.
Orang-orang Ahmadiyah menganggap diri mereka Muslim, tapi banyak pihak di Pakistan, termasuk pemerintah, tidak menganggap demikian.
Pada 1974, Pakistan menjadi satu-satunya negara Muslim yang menyatakan Ahmadiyah bukan Muslim dan melarang pengamalan kepercayaan mereka secara terbuka.
Setelah serangan di Lahore, seorang jurubicara Taliban Pakistan mengatakan orang-orang Ahmadiyah dijadikan target secara khusus karena kepercayaan mereka, yang mencakup kepercayaan pada nabi lainnya setelah Nabi Muhammad.
Pakistan yang bersenjata nuklir bergabung dengan serangan pimpinan-AS terhadap militansi setelah serangan 11 September 2001 di AS.
Tindakan Pakistan terhadap gerilyawan di perbatasan Afghanistan dianggap sangat penting bagi upaya AS untuk menstabilkan Afghnistan. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010