Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen kementerian yang dipimpinnya dalam membantu pengembangan olahraga di Tanah Air, yang merupakan bagian dari peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan Indonesia.
"Olahraga merupakan salah satu aspek kehidupan yang memberikan dampak langsung secara luas, sudah tentu menjadi perhatian dari BUMN," ujar Erick dalam Seminar Olahraga Nasional bertajuk "Kiprah BUMN Menuju Sukses Prestasi, Sport Tourism dan Tuan Rumah Olimpiade 2032" di Jakarta, Rabu.
Akhir 2020, Kementerian BUMN sudah memberikan penugasan kepada beberapa BUMN untuk membantu perkembangan dan pergelaran ajang olahraga prestasi di Indonesia.
Pada ajang Piala Dunia U-20, Kementerian BUMN menginstruksikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk terjun langsung memberikan dukungan. Kemudian Pertamina ditugaskan berkontribusi pada pentas MotoGP Mandalika. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, BUMN di industri telekomunikasi, Telkom menjadi penanggung jawab.
Hal itu sekaligus mendorong agar digitalisasi mencapai bagian timur Indonesia. Sedangkan Bank Mandiri bertugas menyukseskan Kejuaraan Bola Basket Asia (FIBA Asia) 2021 yang merupakan pentas menuju Piala Dunia Bola Basket (FIBA World Basketball Championship 2023).
"Khusus untuk cabang kebanggaan kita karena prestasi dunia, bulu tangkis tanggung jawab diberikan kepada Bank BNI," kata Erick.
Baca juga: Menpora sebut venue PON Papua hampir 100 persen rampung
Baca juga: Pertamina Mandalika SAG Team resmi luncurkan motor untuk Moto2 2021
Begitu pula dengan PON Papua. Meski waktu penyelenggaraannya diundur ke 2021, namun komitmen BUMN tetap berjalan. Setidaknya, menurut Erick, ada 13 perusahaan BUMN terlibat mendukung penyelenggaraan PON untuk bidang Kelistrikan (PLN), Jaringan & Telekomunikasi (PT Telkom), Kebandarudaraan (Angkasa Pura I), Kepelabuhan (Pelindo IV), Sponsorship (BRI), Transportasi (Perum Damri, Pelni, PT Pos Indonesia), Infrastruktur (PP), dan Logistik (PT Bhanda Ghara Reksa/BGR).
Di samping mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan, alokasi pendanaan juga diberikan oleh perusahaan BUMN untuk sektor yang tidak mendapat anggaran dari pemerintah daerah sebagai penyelenggara.
Misalnya, Pelindo IV memberikan pembiayaan Rp 13 Miliar dari investasinya, lalu PLN membangun jaringan distribusi, Unit Gardu Mobile, UPS Mobile, dan Genset yang bernilai Rp 246 Miliar.
Bahkan pembangunan Pembangunan Stadion Utama Provinsi Papua yang bernilai Rp 1,3 triliun dan Istora PON Papua 2020 senilai Rp 278 Miliar juga didukung oleh PP.
"Hal yang saya ungkap untuk menunjukkan bahwa BUMN memiliki kepedulian tinggi terhadap pembangunan olahraga nasional. Membangun nilai ekonomi dan sosial, dengan olahraga menjadi bagian di dalamnya, menjadi prioritas pertama dari Lima Prioritas Kementerian BUMN," ujar Erick.
"Olahraga yang merupakan elemen penting dalam membangun bangsa bagi Kementerian BUMN masuk dalam klasifikasi Proyek Strategis, sehingga tanggung jawab BUMN besar terhadap olahraga," dia menambahkan.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN mendorong agar setiap perusahaan BUMN tetap bertanggung jawab mendukung olahraga melalui pembiayaan Public Service Obligation (PSO) melalui formalisasi pembiayaan pemerintah.
Hal ini bertujuan agar kedua entitas, baik perusahaan BUMN dan olahraga nasional, bisa saling berkolaborasi dan sinergi dalam mencapai tujuan.
Baca juga: Menpora jalankan arahan Presiden soal desain besar olahraga nasional
Baca juga: Kemenpora gandeng PT Telkom kembangkan big data olahraga nasional
Baca juga: Menpora jajaki pengembangan industri dan pariwisata olahraga
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021