Jakarta (ANTARA) - Vaksin COVID-19 yang diproduksi Rusia, Sputnik V, telah disetujui penggunaannya secara darurat oleh Kementerian Kesehatan Vietnam.
Dengan persetujuan terbaru dari Vietnam, vaksin Sputnik V telah disetujui untuk digunakan di 56 negara secara global dengan total populasi lebih dari 1,5 miliar orang, berdasarkan pernyataan tertulis Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) pada Selasa.
“Rusia dan Vietnam memiliki sejarah panjang kemitraan yang mencakup banyak bidang kerja sama, termasuk upaya bersama melawan pandemi. Sputnik V adalah salah satu vaksin terbaik di dunia. Persetujuannya di Vietnam, salah satu negara terpadat di Asia Tenggara, akan memberikan perlindungan kepada rakyat dan semakin dekat untuk mencabut pembatasan yang diberlakukan karena virus corona,” kata CEO RDIF Kirill Dmitriev.
Sputnik V diklaim memiliki tingkat kemanjuran hingga 91,6 persen untuk memberikan perlindungan terhadap kasus COVID-19 yang parah, yang juga dikonfirmasi oleh data yang dipublikasikan di Lancet, salah satu jurnal medis tertua di dunia.
Vaksin tersebut didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan dipelajari dengan baik, yang menyebabkan flu biasa dan telah ada selama ribuan tahun.
Menggunakan dua vektor berbeda untuk dua suntikan dalam proses vaksinasi, Sputnik V disebut memberikan kekebalan dengan durasi yang lebih lama daripada vaksin yang menggunakan mekanisme pengiriman yang sama untuk kedua suntikan.
Pengembang vaksin Sputnik V telah bekerja sama dengan AstraZeneca dalam uji klinis bersama untuk meningkatkan kemanjuran vaksin AstraZeneca. Sejauh ini menurut RDIF, tidak ada alergi kuat yang disebabkan oleh Sputnik V.
Keunggulan lain dari vaksin ini adalah dapat disimpan di pendingin konvensional serta dijual dengan harga yang terjangkau yaitu kurang dari 10 dolar AS (sekitar Rp144 ribu) tiap suntikan.
Sebelumnya, Sputnik V juga telah mendapat persetujuan di Rusia, Belarus, Argentina, Bolivia, Serbia, Aljazair, Palestina, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hongaria, Uni Emirat Arab, Iran, Republik Guinea, Tunisia, Armenia, Meksiko, Nikaragua, Republika Srpska (entitas dari Bosnia dan Herzegovina), Lebanon, Myanmar, Pakistan, Mongolia, Bahrain, Montenegro, Saint Vincent dan Grenadines, Kazakhstan, Uzbekistan, Gabon, San-Marino, Ghana, Suriah, Kyrgyzstan, Guyana, Mesir, Honduras, Guatemala, Moldova, Slovakia , Angola, Republik Kongo, Djibouti, Sri Lanka, Laos, Irak, Macedonia Utara, Kenya, Maroko, Yordania, Namibia, Azerbaijan, Filipina, Kamerun, Seychelles, dan Mauritius.
Baca juga: Vietnam : Vaksin COVID dalam negeri akan tersedia pada kuartal empat
Baca juga: Vietnam akan terima 30 juta dosis vaksin COVID-19 dari COVAX
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021