adanya GeNose mempercepat deteksi dini dan penelusuran kontak erat orang terpapar COVID-19
Timika (ANTARA) - PT Freeport Indonesia segera mendatangkan GeNose untuk mendeteksi dini penyebaran virus corona baru atau COVID-19 pada sejumlah fasilitas publik di area perusahaan itu baik di Tembagapura, Kuala Kencana maupun tempat-tempat lainnya.
Vice President Bidang Hubungan Pemerintah PT Freeport Indonesia Jonny Lingga di Timika, Selasa, mengatakan peralatan tersebut nantinya dioperasikan di sejumlah fasilitas publik seperti Terminal Bus Gorong-gorong Timika dan Tembagapura, pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan ruang terbuka di sekitar tempat tinggal karyawan.
Baca juga: Freeport pesan 70 ribu dosis vaksin Sinovam dari Tiongkok
"Kami berharap dengan adanya GeNose dapat mempercepat deteksi dini dan penelusuran kontak erat dari orang yang terpapar COVID-19," kata Jonny.
Sampai saat ini Freeport masih memberlakukan pemeriksaan usap antigen kepada karyawan yang hendak berangkat dari Tembagapura ke Timika maupun sebaliknya.
Pemeriksaan usap antigen seringkali mendapatkan keluhan dari banyak orang karena merasa terganggu saat pengambilan cairan dari dalam hidung.
Baca juga: Manajemen Freeport harap semua karyawannya divaksinasi
Jonny mengatakan penggunaan GeNose selain mempercepat deteksi dini terhadap virus corona baru, juga merupakan sebuah bentuk dukungan PT Freeport terhadap penggunaan produk buatan anak negeri.
GeNose merupakan alat pendeteksi virus corona buatan para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang baru-baru ini telah resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Baca juga: YPMAK kelola dana kemitraan Freeport Rp500 miliar
Lantaran permintaan terhadap alat tersebut sangat tinggi, maka ketersediaannya pun cukup langka.
"Kalau dapat 10 unit saja, itu sudah cukup bagus, soalnya barangnya susah didapatkan," ujarnya.
GeNose sebagai peralatan deteksi dini COVID-19 melalui hembusan nafas, menggunakan teknologi artificial intelligense atau kecedasan buatan.
Baca juga: Freeport terus jalin komunikasi dengan Kemenkes soal vaksinasi mandiri
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021