Kinshasa (ANTARA) - Republik Demokratik Kongo memulangkan pasien terakhir Ebola dari pusat pengobatan pada Senin (22/3), kata otoritas kesehatan, memulai hitungan mundur 42 hari menuju status bebas Ebola.
Pemulangan enam pasien dari pusat pengobatan di kawasan North Kivu bisa jadi menandai berakhirnya kemunculan kembali epidemi 2018-2020, yang menelan lebih dari 2.200 korban jiwa, sebelumnya akhirnya negara itu dinyatakan bebas Ebola pada Juni 2020.
Sebanyak 12 kasus dilaporkan sejak kemunculan kembali virus Ebola pada awal Februari, yang menyebabkan enam orang meninggal setelah tiga pekan otoritas kesehatan North Kivu mendeteksi satu kasus baru.
Wabah Ebola biasanya dinyatakan berakhir setelah 42 hari berlalu tanpa adanya kasus, setelah sampel darah dari kasus terakhir terbukti negatif atas kemungkinan berasal dari sumber manusia ketimbang dari virus yang melewati penghalang spesies seperti pada wabah-wabah sebelumnya.
Ebola dapat ditularkan dari berbagai hewan, seperti kelelawar atau monyet, ke manusia. Virus itu dapat hidup di bagian-bagian tubuh penyintas, seperti mata, payudara, dan testis, dan terkadang masih dapat ditularkan, misalnya melalui air mani.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO peringatkan enam negara Afrika tentang wabah Ebola
Baca juga: Sierra Leone aktifkan tanggap darurat menyusul kasus Ebola
Gerakan vaksinasi Ebola diluncurkan di Kongo
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021