Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Empat perahu di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa, hancur diterjang ombak tinggi hingga menyebabkan satu anak buah kapal (ABK) dikabarkan hilang dalam kecelakaan laut tersebut.
"Empat perahu yang hendak pulang melaut menuju Pantai Pancer Puger diterjang ombak besar hingga menyebabkan tiga perahu rusak berat dan satu perahu terbalik saat melewati Plawangan Puger," kata Kasatpolair Polres Jember Iptu M. Na'i di Puger, Kabupaten Jember.
Baca juga: Jenazah satu korban kapal terbalik di Jember ditemukan
Menurutnya satu nelayan bernama Markasim dinyatakan hilang saat perahunya terbalik di Plawangan Puger dan petugas masih melakukan pencarian terhadap nelayan tersebut.
"Berdasarkan informasi dari BMKG Surabaya bahwa ketinggian gelombang laut di pesisir selatan Jawa mencapai 2-4 meter, sehingga kami mengimbau nelayan untuk berhati-hati saat melaut," tuturnya.
Baca juga: Perahu Joko Berek tenggelam, lima hilang di perairan Jember
Ia mengimbau nelayan untuk menunda melaut saat cuaca buruk karena dapat membahayakan keselamatan para nelayan dan beberapa kali perahu terbalik diterjang ombak besar di Plawangan Puger.
Sementara salah seorang nelayan Puger Achmad mengatakan gelombang laut cukup tinggi terjadi sejak Senin (22/3) malam dan saat itu sejumlah perahu berbarengan pulang melaut.
"Para nelayan tidak bisa menghindari cuaca buruk karena saat berangkat cuacanya cukup baik, namun saat mereka pulang melaut tiba-tiba cuaca buruk hingga menyebabkan ombak cukup besar menghantam perahu nelayan," katanya.
Baca juga: Dua nelayan hilang di Jember, SAR perluas pencarian
Menurutnya satu ABK masih belum ketemu dan petugas bersama nelayan lainnya melakukan pencarian terhadap korban kapal terbalik di Plawangan Puger, namun hingga kini belum ditemukan.
"Kami berharap mudah-mudahan ABK yang hilang segera ditemukan oleh petugas yang melakukan pencarian," katanya.
Baca juga: Daftar korban perahu Joko Berek yang terbalik di Jember
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021