Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengkajian dan Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB) menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam menangani perkara kejahatan yang dilakukan Djoko Tjandra telah tegas, profesional dan transparan.
Direktur Politik dan Hukum Lembaga Pengkajian dan Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB) Teddy Mulyadi dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, menilai hal itu menjadi cermin kian membaiknya penegakan hukum di Indonesia.
Baca juga: Komjak: Kejaksaan perlu inventarisasi aset Joko Tjandra
Menurut dia, eksekusi barang bukti uang sebesar Rp546 miliar milik Djoko Tjandra dalam kasus korupsi cessie Bank Bali, yang telah disetorkan ke kas negara, patut diapresiasi.
"Ini bukan pekerjaan mudah. Namun, kerja keras Korps Adhyaksa telah membantu mengurangi kerugian negara akibat kejahatan yang dilakukan Djoko Tjandra," kaya Teddy.
Baca juga: Kejagung berkoordinasi dengan PPATK telusuri pencucian uang Pinangki
"Apa yang dipertanyakan Pak Antasari terjawab sudah. Sebagai tokoh bangsa, harusnya Pak Antasari bersikap profesional dan memberi kesempatan para penegak hukum menangani perkara ini. Tidak lantas terkesan 'menggurui' penegak hukum lainnya," katanya.
Sebelumnya, Wakil Jaksa Agung Setia Untung menegaskan bahwa barang bukti uang sebesar Rp546 miliar milik Djoko Tjandra dalam kasus korupsi cessie Bank Bali sudah dieksekusi. Bahkan, sudah disetorkan ke kas negara, pada 29 Juni 2009 silam.
Baca juga: Kejagung: Barang bukti Rp546 miliar Djoko Tjandra sudah dieksekusi
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021