gejala yang dialami tidak lagi bersifat fatalPadang (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang Dr Yusirwan Yusuf mengemukakan jika ada orang yang sudah divaksin namun kemudian terkena COVID-19 maka gejala yang diderita jauh lebih ringan karena sudah ada memori sel antibodi.
"Bukan berarti jika sudah divaksin seseorang akan bebas sepenuhnya dari COVID-19 namun yang terjadi adalah gejala yang dialami tidak lagi bersifat fatal," kata dia di Padang, Senin
Ia menyampaikan itu pada diskusi interaktif Spectaxcular 2021 digelar Direktorat Jenderal Pajak Kanwil Sumbar Jambi dengan tema Pajak Untuk Vaksin Kita.
Menurut dia hingga saat ini vaksin merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai COVID dan pemerintah telah menyiapkan 360 juta dosis vaksin yang akan disuntikkan dalam jangka satu tahun.
Baca juga: Kemarin BPOM izinkan pemakaian vaksin AstraZeneca, MUI pun membolehkan
Baca juga: Dekan FKUI anjurkan vaksin yang akan dipakai diuji dulu di Indonesia
Ia menyampaikan saat ini terdapat lima merek vaksin yang masuk ke Indonesia dan berdasarkan penelitian tingkat efikasi paling tinggi adalah Sinovac yaitu 68 persen.
"Artinya dari 100 orang yang divaksin, hanya 32 orang yang tetap sakit dan sisanya telah memiliki kekebalan," kata dia.
Ia menjelaskan antibodi akan terbentuk 14 sampai 28 hari setelah vaksin kedua disuntikkan.
"Oleh sebab itu warga yang divaksin apalagi baru tahap satu jangan terlalu percaya diri kemudian mengabaikan protokol kesehatan yaitu jaga jarak, pakai masker dan mencuci tangan rutin," kata dia.
Kemudian usai vaksin akan dirasakan sejumlah kejadian ikutan yaitu rasa kantuk dan terasa ada gejala flu.
Sementara Kepala DJP Kanwil Sumbar Jambi Lindawaty menyampaikan program vaksin pembiayaan berasal dari masyarakat selaku wajib pajak.
"Semuanya gratis, oleh sebab itu saya mendorong masyarakat khususnya wajib pajak untuk terus berkontribusi dalam melaporkan SPT tahunan," kata dia.
Baca juga: Presiden: Jawa Timur siap gunakan vaksin AstraZeneca
Baca juga: WHO desak dunia tetap gunakan vaksin COVID AstraZeneca
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021