IK-CEPA dapat secara pasti meningkatkan konektivitas antara kedua negara, antara lembaga kita di Indonesia, provinsi, kota, dan masyarakat serta kita akan bisa benar-benar memahami apa arti kemitraan strategis khusus dalam kerja sama kita yang tidak

Jakarta (ANTARA) - Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Indonesia Santo Darmosumarto mengatakan bahwa Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) akan berdampak pada peningkatan konektivitas dan kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea Selatan (Korsel).

"IK-CEPA dapat secara pasti meningkatkan konektivitas antara kedua negara, antara lembaga kita di Indonesia, provinsi, kota, dan masyarakat serta kita akan bisa benar-benar memahami apa arti kemitraan strategis khusus dalam kerja sama kita yang tidak terbatas hanya antarpemerintah ke pemerintah atau bisnis ke bisnis tetapi juga melampaui itu untuk menyentuh setiap tingkat mata pencaharian di Korea Selatan maupun Indonesia," kata Santo dalam seminar virtual (webinar) internasional bertemakan "Enhancing Indonesia-South Korea Connectivity", Jakarta, Senin.

Santo menuturkan IK-CEPA meningkatkan kerja sama dan transparansi di berbagai bidang untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi.

Baca juga: Dubes: IK-CEPA dapat dorong upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi

Perjanjian IK-CEPA mencakup perdagangan barang, "rules of origin", prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, perdagangan jasa, investasi, kerja sama ekonomi, masalah hukum dan kelembagaan.

Saat ini, sedang menunggu proses ratifikasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif IK-CEPA.

Menurut Santo, bidang kerja sama ekonomi yang dapat ditingkatkan antara Indonesia dan Korea Selatan yakni manufaktur dan industri, pertanian, kehutanan dan perikanan, peraturan dan prosedur fasilitasi perdagangan.

Baca juga: LIPI: Kolaborasi riset soshum perkuat hubungan Indonesia-Korea Selatan

Bidang lain yang juga perlu ditingkatkan yakni data dan statistik, infrastruktur dan investasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, budaya dan industri kreatif.

Indonesia merupakan pasar besar yang memiliki populasi terbesar ke-4 dan ekonomi terbesar ke-16.

Sementara itu, Korea Selatan adalah investor asing terbesar ke-5 di Indonesia, yang membiayai sekitar 5.468 proyek. Investasi Korea Selatan juga menguntungkan 102.000 pekerja Indonesia.

Sektor dengan potensi investasi tinggi yakni otomotif, nikel, kimia, farmasi, dan energi terbarukan.

Dengan IK-CEPA, iklim investasi di Indonesia diharapkan akan membaik terutama dalam hal perlindungan investor yaitu perlakuan nondiskriminatif atau perlakuan adil dan merata.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021