Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan kolaborasi riset sosial humaniora dapat memperkuat hubungan diplomatik dan kemitraan Indonesia-Korea Selatan.
"Di luar posisi ekonomi dan strategi politik internasional, sesungguhnya Indonesia dan Korea Selatan juga memiliki potensi yang sangat besar dalam pertukaran sosial budaya termasuk penelitian dan ilmu pengetahuan," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam seminar virtual (webinar) internasional bertemakan Enhancing Indonesia-South Korea Connectivity, Jakarta, Senin.
Webinar itu diselenggarakan Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI yang bekerja sama dengan Korea Foundation-Jakarta Office.
Handoko mengatakan webinar internasional itu merupakan bagian dari program awal atau kick-off yang diinisiasi antara Korea Foundation-Jakarta Office dan Kedeputian IPSK LIPI dalam membentuk kelompok riset Indonesia-Korea Selatan di Indonesia dan membangun jembatan untuk memperkuat jejaring, kerja sama penelitian dan kolaborasi antar peneliti di Indonesia dan Korea Selatan tentang berbagai isu terkait.
Baca juga: LIPI terlibat uji klinis vaksin dengan Kalbe Farma dan Korea Selatan
Baca juga: LIPI gali pengalaman Korsel terkait kebijakan iptek
"Webinar ini akan membahas peningkatan konektivitas Indonesia-Korea Selatan, suatu tema yang sangat relevan untuk menyesuaikan kondisi kita saat ini dan untuk memprakarsai program nyata kerja sama jangka panjang khususnya melalui penelitian dan kegiatan ilmiah," ujar Handoko.
Webinar tersebut juga merupakan bagian dari kerja sama yang sedang dibangun antara LIPI dengan berbagai lembaga di Korea Selatan.
Handoko menuturkan Korean Foundation dapat memperoleh dukungan kuat dari LIPI tentang penelitian terintegrasi terkait ilmu sosial humaniora untuk meningkatkan pemahaman tentang Korea Selatan dan juga pada saat yang sama mempromosikan hubungan saling menguntungkan antara Indonesia dan Korea Selatan melalui kegiatan pertukaran bilateral di tingkat akar rumput di antara para pelajar kedua negara dan mungkin juga bisa melibatkan hubungan multilateral yang melibatkan negara-negara sekitar di kawasan.
Pada kesempatan itu, Handoko mengajak Korea Foundation untuk memperluas jaringannya di Indonesia melalui LIPI.
"LIPI sangat senang memiliki Korea Foundation dalam menghubungkan masyarakat dan menjembatani Indonesia dengan Korea Selatan untuk memajukan persahabatan global melalui kegiatan pertukaran internasional yang mengikuti misi dan visi Korea Foundation," tutur Handoko.
Presiden Korea Foundation Geun Lee berharap melalui webinar itu, dapat dihasilkan suatu diskusi produktif untuk saling bertukar ide dalam meningkatkan konektivitas Indonesia dan Korea Selatan.
"Kami berharap dapat meningkatkan pemahaman kedua negara dan untuk memperkuat kerja sama bilateral," ujarnya.
Seiring dengan semakin kuatnya hubungan Indonesia dan Korea Selatan, maka tujuan Korea Foundation termasuk dalam meningkatkan penelitian Korea Selatan di Indonesia sebagai penguatan ikatan akademik Indonesia dan Korea Selatan bekerja sama dengan LIPI.
"Saya sangat menantikan webinar ini sebagai bagian dari program awal untuk membentuk kelompok penelitian Korea Selatan-Indonesia di IPSK LIPI dan membangun jembatan untuk memperkuat kerja sama penelitian dan kolaborasi dalam isu-isu terkait Korea Selatan dan Indonesia," ujarnya.
Dia juga berharap hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan terus berkembang pesat di berbagai bidang termasuk bidang diplomasi, ekonomi dan budaya.*
Baca juga: LIPI sebut vaksin COVID-19 penting untuk jaga tubuh tidak jatuh sakit
Baca juga: LIPI: Manfaat vaksin AstraZeneca lebih tinggi daripada risikonya
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021