Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V di Riau rutin melakukan patroli di wilayahnya untuk mengantisipasi ancaman sabotase kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan pihak tertentu, mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau.
"Jika ada lahan terbakar di luar areal kita, maka kita langsung turun membantu memadamkan. Patroli juga harus terus rutin dilaksanakan. Belajar dari tahun lalu, ada perusahaan yang menjadi korban sabotase. Jangan sampai ini terjadi," ujar Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa saat memimpin Apel Siaga Karhutla di Kabupaten Kampar, Riau, Minggu.
Selain itu, dia juga meminta petugas untuk selalu melakukan upaya-upaya pencegahan dengan tidak membakar sampah, tidak membuang puntung rokok sembarangan karena api sekecil apapun bisa menjadi petaka di perkebunan.
"Tetap laksanakan patroli rutin, jaga areal agar tidak sembarangan dimasuki pihak luar," pesannya kepada seluruh peserta apel siaga.
Untuk mendukung komitmen bebas bakar, lanjutnya, perusahaan juga menyiapkan beragam sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan.
"Sarana dan prasarana serta tenaga terlatih telah disiapkan di setiap unit kebun, bekerjasama dengan instansi setempat, tim tanggap darurat Perusahaan telah dibekali tata cara pencegahan dan penanganan karhutla," tegas dia.
Baca juga: PTPN V dukung polisi tindak tegas pegawainya pada kasus karhutla Riau
Ia merincikan di setiap kebun anak perusahaan holding BUMN Perkebunan itu, PTPN V menyiapkan peralatan standar pemadam kebakaran mulai dari mini striker hingga mobil dengan tangki pemadam kebakaran.
Lebih jauh, selain fokus pada internal perusahaan, Jatmiko yang juga ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau itu turut meminta kepada seluruh insan PTPN V agar tetap berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pemerintah setempat.
Pemerintah Provinsi Riau diketahui telah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak 15 Februari hingga 31 Oktober 2021, untuk mengantisipasi musim kemarau panjang pada tahun ini agar tidak terulang bencana asap akibat Karhutla.
Sejak awak berdiri pada 1996 silam, ia mengatakan PTPN V komitmen menerapkan zero burning atau membuka lahan tanpa bakar, serta upaya penjagaan areal dan pola hidup karyawan beserta keluarganya sebagai kunci pertama yang terus dipegang perusahaan untuk terjaga dari kebakaran selama 25 tahun.
Komitmen bebas bakar yang terbukti nyata tersebut kemudian menjadi salah satu hal yang mengantarkan PTPN V juga mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga sertifikasi nasional maupun internasional.
Baca juga: PTPN V jual 1,1 juta bibit sawit unggul berserfitikasi
Baca juga: Peremajaan sawit rakyat oleh PTPN V diklaim terluas di Indonesia
Baca juga: PTPN V-BBKSDA Riau bentuk tim lindungi gajah sumatera
Baca juga: Mengusung teknologi ke tengah perkebunan sawit PTPN V
Pewarta: Uluan Manurung
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021