"Suplai listrik sementara ini menggunakan power bank milik PLN, sehingga tidak menghasilkan polusi suara maupun polusi udara," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Doddy Benyamin Pangaribuan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Doddy menjelaskan bawah perlengkapan pendukung dan penyimpan vaksin COVID-19 membutuhkan energi listrik yang cukup dan andal.
PLN memberikan pasokan ekstra menggunakan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebesar 30.000 volt ampere untuk lemari pendingin tempat menyimpan vaksin.
Pasokan listrik untuk kegiatan vaksinasi ini memiliki tiga lapis pasokan cadangan dari gardu induk bertegangan 150 kilo volt dan gardu distribusi 20 kilo volt. Apabila pasokan utama mengalami gangguan, maka listrik akan dialihkan ke pasokan cadangan dengan mutu dan kualitas yang sama seperti pasokan utama.
“Kami memberikan keandalan khusus dengan pasokan berlapis yang tidak hanya berasal dari satu sistem yang sama, tapi juga dari sistem lain. Jika ada kendala di sistem utama, bisa ada back up dari sistem cadangan,” kata Doddy.
Selain menyuplai listrik untuk kegiatan vaksinasi di Senayan, PLN juga memasok listrik untuk aktivitas vaksinasi di Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Co-firing biomassa jadi strategi PLN kurangi emisi karbon PLTU
Baca juga: PLN siap penuhi kebutuhan listrik Semen Tonasa 25 MW
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021