Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Sabtu menyuarakan kekecewaan karena penggemar olahraga dari luar negeri bakal dilarang datang dan menyaksikan secara langsung Olimpiade Tokyo tahun ini, namun pihaknya "sepenuhnya menghormati dan menerima" keputusan tuan rumah.

Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengumumkan larangan kedatangan penonton luar negeri pada Sabtu, setelah pembicaraan antara penyelenggara lokal, pejabat Jepang serta ketua Olimpiade dan Paralimpiade. Larangan itu akan menjadikan Tokyo 2020 sebagai Olimpiade pertama yang digelar tanpa kehadiran penonton dari luar negeri.

IOC dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "demi keselamatan setiap peserta Olimpiade dan rakyat Jepang, kesimpulan mereka sepenuhnya dihormati dan diterima."

Baca juga: Penduduk luar negeri dilarang nonton Olimpiade Tokyo di Jepang
Baca juga: Mantan atlet Kanada pindah kewarganegaraan China demi Olimpiade

Mereka menekankan semua tiket Olimpiade yang telah dibeli oleh warga luar Jepang akan dikembalikan.

"Kami berbagi kekecewaan dengan semua penggemar Olimpiade yang antusias di seluruh dunia, dan tentu saja keluarga dan teman-teman para atlet, yang berencana datang ke Olimpiade," kata Presiden IOC Thomas Bach dalam pernyataannya seperti dikutip AFP.

"Untuk ini, saya benar-benar minta maaf. Kami tahu ini adalah pengorbanan yang besar untuk semua orang," tambahnya.

Namun ia menekankan bahwa di tengah pandemi, "setiap keputusan harus menghormati prinsip keselamatan terlebih dahulu."

"Saya tahu bahwa mitra dan teman Jepang kami tidak mencapai kesimpulan ini dengan mudah," kata Bach.

Baca juga: Kepala kreatif Tokyo Games mengundurkan diri karena komentar menghina
Baca juga: Rusia tidak wajibkan atlet ikut vaksinasi
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade pertimbangkan tes COVID-19 harian untuk atlet

Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021