Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar Persis Solo yang kini sahamnya dimiliki oleh putra daerah itu dikelola secara profesional dan transparan.

"Para pemegang saham Persis yang sekarang harus menepati janjinya. Saya tidak ingin Persis Solo ditinggalkan dengan keadaan seperti sebelumnya," kata Gibran saat acara pengenalan manajemen Persis Solo di Stadion Manahan Solo, Sabtu.

Gibran ingin Persis dikelola oleh orang-orang yang profesional atau orang-orang yang pernah pengelola sepak bola.

Menurut dia, semua warga Solo ingin tim sepak bolanya itu berprestasi, sehingga para pemegang saham Persis akan terus didesak agar tim kebanggaan warga Surakarta itu bisa naik ke Liga 1.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Persis Solo Saestu (PSS) di Hotel Alila Solo, putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, memiliki 40 persen Persis, sementara 30 persennya dimiliki Kevin Nugroho, kemudian 20 persen dimiliki oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan 10 persen sisanya milik 26 klub internal.

Dengan adanya Menteri BUMN dalam jajaran kepemilikan tersebut, Gibran berharap Persis Solo dapat dikelola secara profesional dan transparan, terlebih mengingat Erick Thohir pernah mengelola klub-klub sepak bola besar di luar negeri.

Persis Solo kini bergabung di Liga 2 Indonesia dan memiliki home base tetap di Stadion Manahan Solo, berbagi dengan tim profesional lainnya, yakni Bhayangkara Solo FC di Liga 1.

Baca juga: Kaesang Pangarep inginkan Tim Persis Solo ke Liga 1

Pihak manajemen juga sudah merekrut Eko Purjianto sebagai pelatih kepala Persis Solo yang baru. Sebelumnya, Eko menjadi asisten pelatih tim Bali United di Liga 1.

Selain itu, Eko yang merupakan warga Solo itu juga pernah bermain untuk tim Pelita Solo dan turut memperkuat Timnas Indonesia.

"Jadi, kami tidak ingin Persis Solo dipegang orang-orang yang sembarangan. Mereka harus berkomitmen membuat Persis Solo naik ke Liga 1," ujar Gibran.

Meski demikian, ia menyadari Persis Solo tidak mungkin begitu saja naik ke Liga 1, tetapi harus melewati berbagai proses naik dan turun terlebih dahulu. Maka dari itu, dibutuhkan dukungan besar dari seluruh suporter Persis Solo, yakni Pasoepati dan Surakartan, untuk terus mengawal hingga masuk ke Liga 1.

"Saya sebagai wali kota tidak hanya memikirkan Persis saja, tetapi olahraga di Kota Solo secara keseluruhan. Solo ini, sekarang memiliki aset-aset venue olahraga yang besar-besar dan memadai. Jadi tidak mungkin yang disentuh hanya sepak bola saja.

"Kami bisa melihat di kawasan ini, ada Manahan Indoor Stadium bisa untuk olahraga voli, futsal, basket dan sebagainya, sehingga semua cabang di Kota Solo bisa berkembang," tutur Gibran.

Di samping itu, Solo juga mempunyai sekolah dengan kelas khusus olahraga (KKO) di SMPN 1 dan SMAN IV. Pemerintah Kota Surakarta pun berkomitmen menaikkan citra dan gen kota tersebut menjadi destinasi olahraga.

"Kami yakin Persis Solo, dengan pemilik yang baru dan manajemen profesional ini, timnya bisa berprestasi lebih baik lagi di kancah nasional," ungkap Gibran.

Selain Gibran, acara pengenalan manajemen baru Persis Solo itu juga dihadiri oleh Direktur Utama PT PSS Kaesang Pangarep, Komisaris PT PSS Kevin Nugroho, Mahendra Agakhan Thohir yang mewakili ayahnya, Erick Thohir selaku pemegang saham dan pelatih Persis Solo Eko Purjianto.

Baca juga: LIB: enam klub ajukan diri jadi tuan rumah Liga 2
Baca juga: Pemain Persis diliburkan cegah penyebaran COVID-19

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021