"Seperti umumnya pencegahan komplikasi diabetes, kaki diabetes juga dapat dicegah dengan mengontrol gula darah. Selain itu, munculnya sejumlah luka di area kaki merupakan gejala awal yang perlu diwaspadai oleh penyandang diabetes. Oleh karena itu, konsultasi dan perawatan dengan dokter spesialis perlu dilakukan sebagai upaya preventif tindakan amputasi," kata Dr. Jimmy Tandradynata di Eka Hospital Serpong Sabtu.
Ia menjelaskan pengidap diabetes merupakan golongan yang rentan mengalami amputasi kaki karena berpotensi mengalami penghambatan aliran pembuluh darah, gangguan saraf, maupun infeksi di kaki. "Jika tidak ditangani secara tepat, dapat berujung pada amputasi," katanya lagi.
Ada sejumlah kondisi yang membuat pasien diabetes terpaksa mengambil tindakan amputasi, yaitu penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan aliran darah ke ujung kaki berkurang dan memperlambat penyembuhan jaringan jika terdapat luka.
Baca juga: Empat mahasiswa Udinus ciptakan alat pintar deteksi diabetes
Baca juga: Bukan obat, tapi penyakit hipertensi dan diabetes yang merusak ginjal
Sumbatan yang besar juga dapat menyebabkan kematian jaringan kaki akibat nutrisi dan oksigen yang tidak tercukupi hingga ke ujung kaki dan membuat kaki menjadi kehitaman.
"Kondisi yang berat menyebabkan kematian jaringan kaki sehingga amputasi menjadi opsi yang dipilih sebagai tindakan untuk menyelamatkan nyawa pasien," ujarnya
Erwin Suyanto selaku Head of Marketing Corporate Eka Hospital menambahkan Diabetes Connection Care (DCC) Eka Hospital menyediakan konsultasi luka kaki diabetes yang disertai penilaian kondisi kaki dan luka diabetes, pengecekan gula darah sewaktu, dan konsultasi dengan dokter spesialis.
“Jika diketahui dan ditangani dengan tepat, tindakan amputasi dapat dicegah. Konsultasi luka kaki diabetes adalah salah satu layanan yang kami hadirkan untuk penanganan yang tepat sehingga tidak berujung pada tindakan amputasi. Kami berharap, Diabetes Connection Care (DCC) Eka Hospital dapat menjadi destinasi sekaligus sahabat bagi para penyandang diabetes untuk mengontrol kesehatan secara berkala," kata dia.*
Baca juga: Pasien diabetes perlu jaga kadar gula darah sebelum vaksinasi COVID-19
Baca juga: 2-in1 Insulin Co-Formulation mudahkan terapi insulin pasien diabetes
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021