Bogota (ANTARA) - Presiden Kolombia Ivan Duque pada Jumat (18/3) menawarkan diri untuk disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca guna membuktikan keamanan vaksin tersebut, menyusul kekhawatiran atas kasus pembekuan darah.
Kekhawatiran soal keamanan vaksin membuat sedikitnya 13 negara di Eropa menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca,sehingga memperlambat program vaksinasi di seluruh wilayah Uni Eropa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk tetap memberikan vaksin AstraZeneca dan pihaknya telah menambahkan rekomendasi seperti itu yang dikeluarkan oleh regulator Eropa dan Inggris.
Duque mengatakan kepada Menteri Kesehatan Fernando Ruiz bahwa selagi dirinya menunggu untuk menerima vaksin, ia bersedia divaksin COVID-19 AstraZeneca guna meyakinkan keamanan vaksin tersebut kepada masyarakat.
"Saya katakan dengan sangat jelas, jika faktanya bahwa saya menerima vaksin AstraZeneca, sebagai presiden republik, akan menenangkan pikiran tentang vaksin...saya akan melakukannya begitu Anda memberi tahu saya," kata Presiden Duque kepada Menteri Ruiz.
Kolombia sejauh ini melaporkan lebih dari 2,3 juta infeksi dan 61.771 kematian COVID-19. Hingga kini, negara tersebut telah menyuntikkan satu juta lebih dosis vaksin.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kolombia perpanjang status darurat kesehatan COVID hingga 31 Mei
Baca juga: Kolombia setujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Kolombia perpanjang status darurat, pesan lebih banyak vaksin Sinovac
BPOM putuskan vaksin AstraZeneca aman digunakan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021