Dari sisi pembiayaan, BNI menawarkan banyak pilihan kredit, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dengan maksimum kredit Rp50 juta, dan KUR Kecil dengan maksimum kredit Rp500 juta dengan bunga hanya 6 persen
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah, bersinergi untuk mendorong penguatan Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui kegiatan sharing session bersama.
Kegiatan sharing session yang bertajuk UKM Pemkot Semarang Go Global Bersama BNI ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi akses modal, akses pasar, dan akses digitalisasi.
Dalam kesempatan itu, Pemkot Semarang juga meluncurkan fasilitas promosi gratis bagi pelaku UMKM di Kota Semarang melalui ToMbakIta, dengan tagline Dodolan Munggah Kelas.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan UKM sering mengalami kesulitan dalam memperoleh permodalan, transaksi, informasi dan kesiapan menghadapi perubahan teknologi, serta akses terhadap pasar global.
Untuk itu, program UKM Pemkot Semarang Go Global Bersama BNI beserta Toko mbakITA diharapkan dapat menjadi salah satu solusi menyeluruh bagi para pelaku UKM agar lebih awam dengan go digital dan harapannya bisa go internasional.
"Dari sisi pembiayaan, BNI menawarkan banyak pilihan kredit, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dengan maksimum kredit Rp50 juta, dan KUR Kecil dengan maksimum kredit Rp500 juta dengan bunga hanya 6 persen," katanya.
Selain itu, BNI juga memberikan dukungan berupa kredit BNI Wirausaha dengan plafon hingga Rp1 miliar, dan kredit komersial dengan batas maksimum kredit Rp15 miliar serta program Kemitraan untuk pelaku UKM yang belum bankable dan feasible.
Susi, panggilan akrab Adi Sulistyowati, menambahkan proses pengajuan kredit tersebut juga mudah karena pelaku usaha hanya mengisi BNI e-form, setelah itu menunggu analisa petugas dan penerbitan Surat Keputusan Kredit (SKK).
"Dari sisi layanan digital, UKM dapat memonitor transaksi melalui e-channel BNI yakni BNI Mobile Banking dan BNI Direct, mendapatkan kemudahan transaksi dengan QRIS, serta memanfaatkan layanan BNI EDC. Dengan cara ini, UKM memperoleh BNI Banking Solution yang menyeluruh," ujarnya.
Ia juga mengatakan UKM dapat memanfaatkan tabungan BNI Taplus Bisnis yang dikhususkan untuk para wirausaha, dengan adanya pemberian fasilitas seperti mesin EDC untuk menunjang transaksi non tunai apabila UKM tersebut memiliki outlet.
Dari sisi dukungan perluasan pasar ke kancah internasional, BNI telah menyiagakan berbagai kantor cabang luar negeri untuk membantu UKM dalam menemukan calon-calon pembeli serta menyiagakan alat transaksi yang nantinya memudahkan UKM dalam menerima pembayaran hasil ekspor.
"Cabang luar negeri tentunya akan memperluas jangkauan market para pelaku UKM Indonesia karena dapat memberikan insight kebutuhan spesifikasi dari produk yang dibutuhkan customer luar negeri bekerjasama dengan kedutaan besar Indonesia,” kata Susi.
Susi memastikan BNI juga memiliki layanan lainnya untuk membuka pasar UKM ke dunia internasional yaitu BNI Trade Online untuk kemudahan transaksi LC tanpa ke kantor cabang.
Secara keseluruhan, kolaborasi BNI dan Pemkot Semarang akan memperkuat perekonomian daerah, termasuk penguatan di bidang wisata, sesuai dengan program Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan UKM, mulai dari UKM kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan.
Dukungan BNI ini juga sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang dicanangkan pemerintah dengan harapan dapat memberikan multiplier effect kepada perekonomian tidak hanya di Semarang, melainkan di seluruh Indonesia.
Baca juga: BNI dukung penguatan sektor pertanian dengan Milenial Smartfarming
Baca juga: BNI siapkan UMKM binaan menjadi pemain global
Baca juga: BNI pangkas suku bunga kredit untuk dukung pemulihan ekonomi
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021