Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memiliki peran penting dalam pemberian nama Serda Aprilio Perkasa Manganang.
Serda Manganang telah resmi berganti nama dari Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang setelah Pengadilan Negeri (PN) Tondano mengabulkan gugatan perdata yang diajukan oleh Serda Aprilia Manganang melalui persidangan yang digelar secara virtual, Jumat pagi.
Serda TNI Aprilio Manganang di Mabesad, Jakarta, mengaku nama tersebut diberikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bersama istrinya, Hetty Andika Perkasa usai menjalani operasi "Corrective Sergury" pertama kali yang dilakukan pada tanggal 1 Maret 2021 lalu.
Baca juga: Hakim PN Tondano kabulkan permohonan perubahan nama Serda Aprilia
Di tempat yang sama, Jenderal TNI Andika menjelaskan dirinya sudah mempersilahkan kepada Serda Manganang untuk menentukan namanya bersama keluarga besarnya.
"Jadi sebenarnya saya dan Manganang sudah membicarakan ini pada saat setelah Manganang operasi Corrective Sergury pertama kemarin. Tapi kemudian Manganang dan keluarganya meminta saya untuk mencarikan nama barunya," kata Jenderal bintang empat ini.
Dia mengatakan pemberian nama pada Manganang itu bukanlah hal yang mudah karena menjadi beban tersendiri.
Baca juga: Serda Aprilia Santini Manganang ajukan perubahan nama ke pengadilan
"Nama Aprilia itu adalah nama pemberian dari orang tuanya, karena Manganang lahir di bulan April. Jadi, Aprilia itu tidak mungkin dihilangkan, karena dia lahir bulan April," kata Andika.
Kemudian, Manganang adalah nama keluarga atau marga yang secara adat atau kultur orang Minahasa itu harus ada.
"Nama Santini ini setelah saya pelajari ternyata tidak ada korelasinya dengan Manganang. Itu hanya nama perempuan saja dan tidak memiliki makna atau korelasi dengan Manganang. Akhirnya kita memutuskan untuk mengganti nama Santini itu dengan nama Perkasa," tuturnya.
Baca juga: Jenderal TNI Andika Perkasa pastikan Serda Aprilia Manganang itu pria
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021