Sejak antrean di tempat parkir di luar Istora, semuanya sudah duduk dengan berjarak. Tak ada lagi berdiri. Begitu pula saat peserta memasuki Istora untuk registrasi, asesmen hingga observasi...

Jakarta (ANTARA) - Koordinator Operasional Infrastuktur Medis Sentra Vaksinasi Bersama BUMN Rainier Haryanto mengatakan protokol kesehatan (prokes) dan waste management menjadi standar utama yang dijalankan secara ketat di sentra vaksinasi yang berlokasi di Istora GBK Senayan, Jakarta.

"Sejak antrean di tempat parkir di luar Istora, semuanya sudah duduk dengan berjarak. Tak ada lagi berdiri. Begitu pula saat peserta memasuki Istora untuk registrasi, asesmen hingga observasi. Hand sanitizer ada di setiap tempat, dan kita juga menyediakan masker serta pelindung wajah bagi yang memerlukan. Kami sudah antisipasi agar Sentra ini jadi lokasi yang bisa meminimalisir penularan," ujar Rainier Haryanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, setiap hari tak hanya peraturan mengenai 3 M yang berulang kali diingatkan kepada seluruh panitia pelaksana serta pengunjung. Semua proses vaksinasi, sejak peserta datang hingga meninggalkan Istora sangat memperhatikan prokes.

Keberadaan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Istora, Senayan yang setiap harinya didatangi tak kurang dari 10.000 orang tetap memprioritaskan prokes yang ketat.

Hal itu dilakukan agar Sentra yang ditujukan untuk memvaksinasi warga lansia dan pekerja layanan publik tidak menjadi klaster baru penularan COVID-19 yang masih menjadi pandemi.

Selain mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan ketat, Rainier menambahkan bahwa pihaknya sangat memperhatikan waste management dalam pengelolaan limbah medis dan non medis dari Sentra Vaksinasi Bersama.

Mengingat operasional khusus bidang medis berada di bawah koordinasi Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), maka semua limbah medis, antara lain jarum suntik No 23 G, sarung tangan karet, plester, dll dibawa ke RS Pusat Pertamina.

"Untuk menangani waste management, terutama limbah medis, semuanya dibawa ke RSPP untuk diproses sesuai standar proses pembuangan limbah dalam rumah sakit. Jadi tidak sembarangan. Bahkan setiap hari setelah kegiatan selesai, seluruh ruangan disemprot disinfektan berulang kali," kata Rainier.

Untuk menangani aneka limbah, Sentra menyediakan 175 tempat sampah dan 430 pak plastik limbah medis dan non medis. Lalu untuk prokes disediakan 300 botol hand sanitizer, 300 kotak masker, 250 buah faceshield, 40 disposafe box, 25 galon disinfektan, serta 25 galon hand sanitizer dalam bentuk isi ulang.

"Apa yang sudah kami lakukan di Sentra ini bisa dijadikan standar bagi pihak lain yang ingin menggelar lokasi vaksinasi yang mengundang dan melibatkan banyak orang untuk beroperasi," ujar Rainier yang juga menjabat sebagai Direktur Transformasi Bisnis Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

Kuncinya, lanjut dia, kerja sama dengan RS terdekat untuk pengelolaan limbah dan berusaha meminimalisir kerumuman sehingga upaya untuk memvaksin ribuan orang dengan aman dan sehat bisa berjalan lancar.

Hingga hari ke 10, Sentra Vaksinasi Bersama BUMN telah melakukan suntikan vaksin terhadap 63.633 orang. Jumlah itu diperoleh setelah pada Kamis, sebanyak 2.848 lansia dan 2.978 pekerja layanan publik berhasil divaksinasi.

Baca juga: Kementerian BUMN akan buka sentra vaksin kota lain percepat vaksinasi

Baca juga: Kementerian: Sentra vaksinasi BUMN untuk lansia dan pelayan publik

Baca juga: Publik diimbau waspadai tautan googleform palsu sentra vaksinasi BUMN

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021