Jakarta (ANTARA) - Perusahaan jasa pengiriman J&T Express meluncurkan air freighter (angkutan udara) yang didukung oleh operator Trigana Air untuk meningkatkan efisiensi pengiriman paket yang kian meningkat khususnya di luar pulau Jawa.

"Setelah sebelumnya kami memaksimalkan distribusi jalur darat untuk pengiriman di pulau Jawa, hari ini J&T Express meluncurkan air freighter untuk dapat meningkatkan efisiensi pengiriman jalur udara seiring dengan meningkatnya jumlah paket, khususnya di area luar pulau Jawa," kata CEO J&T Express Indonesia Robin Lo dalam peluncuran air freighter J&T Express di Bandar Udara Budiarto, Curug, Tangerang, Kamis.

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, Robin menuturkan, kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi menyebabkan ketidakstabilan jadwal penerbangan. Banyaknya jadwal terbang pesawat yang batal maupun ditunda akibat kurangnya penumpang serta faktor lainnya sehingga mengakibatkan pengiriman melalui jalur udara terhambat.


Baca juga: Tiga BUMN sinergi wujudkan angkutan logistik yang efisien

Angkutan udara perusahaan jasa pengiriman itu akan melayani pengiriman paket dengan rute Jakarta-Medan, dan Jakarta-Batam-Tanjung Pinang.

Pemilihan rute berdasarkan data trafik pengiriman tertinggi untuk kota-kota di luar Jawa saat ini, yaitu Jakarta-Medan dan Jakarta-Batam.

Angkutan udara itu akan mengangkut 80 persen hingga 100 persen atau sampai dengan 15 ton sebagai total load pengiriman per setiap penerbangan dengan setidaknya dua kali penerbangan setiap harinya.

Sementara itu, Direktur Teknik Trigana Air Rudi Hartono menyambut baik terobosan J&T Express sebagai jasa pengiriman yang berupaya mengakomodir pengiriman udara menjadi lebih efisien tanpa terbatas jadwal pengiriman yang kurang menentu.


Baca juga: ASDP: trafik angkutan logistik dari Sumatera ke Jawa naik signifikan

"Dalam hal ini kami juga berharap dapat saling mendukung dan bersama sama menjawab tantangan bisnis di masa pandemi ini," katanya.

J&T Express berharap layanan air freighter juga dapat mengakomodir kebutuhan pelanggan untuk pengiriman paket yang berukuran lebih besar dan lebih berat. Dua hal itu sebelumnya tidak dapat diterima akibat keterbatasan dalam akses pengiriman jalur udara khusus kedua rute tersebut.

Melalui layanan air freighter sendiri, perusahaan juga berharap dapat secara fleksibel mengatur jam penerbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengiriman.


Baca juga: Angkutan logistik di tol dinilai layak disubsidi

Baca juga: Angkutan logistik KA direncanakan menggunakan satu tarif

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021