Akses menuju ke sini bisa langsung, baik dari Makassar, Bali dan Jakarta, juga daerah lainnya

Makassar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap keberadaan Bandara Buntu Kunik Toraja, Sulawesi Selatan, meningkatkan konektivitas dan mempermudah wisatawan mengunjungi objek wisata di daerah itu.

"Akses menuju ke sini bisa langsung, baik dari Makassar, Bali dan Jakarta, juga daerah lainnya," kata Presiden Jokowi pada peresmian Bandara Buntu Kunik Toraja, Kamis

Destinasi wisata andalan Kabupaten Tana Toraja ataupun Toraja Utara seperti Negeri di Atas Awan, Pango-pango dan Kete Kesu, tentu bisa dengan mudah dinikmati, karena akses transportasi yang tersedia.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bandara Toraja senilai Rp800 miliar

Hadirnya bandara ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan daerah dan menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja, serta memicu dan menghidupkan sentra-sentra ekonomi baru.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan Bandara Buntuk Kunik dibangun dengan landas pacu 2.000 meter, tetapi efektif baru digunakan 1.700 meter dengan lebar 30 meter, dan terminal bisa menampung 45.000 orang dalam satu tahun.

Baca juga: Sambut Presiden, Plt Gubernur Sulsel kenakan batik lontara

Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi massal di Tana Toraja

"Untuk mencapai suatu tempat yang termasyur dan indah sekali dan kita sudah membangun bandara ini 2.000 meter, tetapi efektif baru digunakan 1.700 meter dengan lebar 30 meter dan insya Allah bisa menampung 45.000 orang dalam satu tahun," ujarnya.

Bandara Toraja telah mendekatkan jarak tempuh. Toraja pernah menjadi salah satu destinasi wisata terbaik kedua Nasional setelah Bali, tetapi karena adanya isu akses, kemudian menjadikan Toraja kurang diminati.

Selanjutnya, Pemprov Sulsel merencanakan Bandara Buntu Kunik menjadi Bandara Internasional yang dapat melayani rute Jakarta-Toraja-Bali.

Baca juga: Presiden bersyukur akhirnya Bandara Toraja rampung dan diresmikan

Baca juga: Presiden ke Sulsel resmikan proyek infrastruktur, tinjau vaksinasi

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021