Jakarta (ANTARA) - Yayasan Bulir Padi meluncurkan program bernama “Digital Learning Program” untuk menghadirkan akses merata untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang ditargetkan bagi anak- anak dan kaum muda yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.

Adapun dua lokasi “Digital Learning Program” yang sudah beroperasi terdapat di kawasan Palmerah, Jakarta Barat dan Marunda, Jakarta Utara.

Baca juga: Teknologi AI bisa dorong pengalaman belajar secara digital

"Siswa marjinal sangat rentan untuk ketinggalan dalam pelajaran sekolah karena mereka terpaksa untuk beradaptasi ke metode Pendidikan Jarak Jauh dan tidak memiliki perangkat untuk melakukannya dengan baik. Digital Learning Program kami bertujuan untuk mengisi kebutuhan ini serta merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mendukung pendidikan berkualitas bagi anak binaan Yayasan Bulir Padi,” kata Ketua Yayasan Bulir Padi Tia Sutresna dalam keterangannya, Kamis.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan bahwa sebanyak 68 juta anak di Indonesia terpaksa belajar dari rumah dan menjalankan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemi COVID-19.

Akselerasi pesat untuk transisi ke tahap belajar daring akibat pandemi COVID-19 sampai sekarang merupakan kendala yang sulit untuk siswa dari komunitas ekonomi lemah.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan terdapat berbagai kendala selama PJJ antara lain, akses fasilitas pendukung belajar anak belum merata di mana siswa tidak memiliki gawai pribadi atau paket internet yang diperlukan untuk belajar dan melakukan tugas dari guru-gurunya.

Baca juga: Digitalisasi bantu dorong program "Merdeka Belajar" siswa dan guru

Selain itu, FSGI menilai bahwa kendala PJJ ini juga berdampak pada turunnya minat dan motivasi belajar siswa.

Berkaca dari fakta- fakta itu Yayasan Bulir Padi tergerak untuk menghadirkan akses merata bagi anak- anak dari ekonomi lemah agar tetap dapat mendapatkan edukasi meski di masa pandemi.

Digital Learning Program Yayasan Bulir Padi memberikan akses internet untuk kebutuhan pendidikan serta mendukung pengembangan keterampilan literasi digital mereka. Para penerima manfaat juga dapat akses terhadap pelatihan siap kerja daring agar mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri dan mampu berkompetisi di dunia kerja dan usaha,” kata Tia.

Manfaat yang didapatkan melalui Digital Learning Program Yayasan Bulir Padi antara lain: 1. Akses data/kuota internet dan gawai/telepon pintar untuk kebutuhan pendidikan; 2. Akses terhadap pendidikan Informasi Komputer dan Teknologi Digital; dan 3. Informasi terkini dan pengetahuan tentang kebutuhan digital di dunia kerja agar penerima manfaat dapat berkompetisi dalam mencari peluang kerja.

Setiap Digital Learning Center dilengkapi dengan laptop dan sarana wifi yang dapat digunakan oleh siswa SMA maupun SMK (15-18 tahun) serta kaum muda produktif (18-25 tahun) binaan Yayasan Bulir Padi untuk menjalankan proses belajar dan pelatihan daring.

Secara rutin, tim Yayasan Bulir Padi melakukan survei dan impact assessment secara berkala untuk mengukur efektivitas program ini terhadap penerima manfaat.


Baca juga: Nasib pembelajaran tatap muka

Baca juga: Pembelajaran mandiri perlu dibarengi pengawasan orang tua

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021