Jakarta (ANTARA) - Asosiasi semikonduktor di China mengatakan saat ini dunia mengalami krisis chip yang tidak terduga.
"Jika Anda pemain yang berpengalaman, Anda akan ingat pada 1999 lalu ada krisis serupa di industri ini, tapi, lebih kecil," kata ketua Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), Zhou Zixue, dikutip dari Reuters, Kamis.
Baca juga: Krisis chip hentikan produksi Volvo di China dan Amerika
Pandemi virus corona menyebabkan rantai pasokan terganggu hingga berakibat pada kekurangan chip untuk industri teknologi.
Semula krisis chip ini hanya dialami industri otomotif, namun, akhirnya melebar ke sektor lain termasuk perangkat elektronik.
"Kita harus mempererat kerja sama, memberi lebih banyak perhatian untuk inovasi. Hanya dengan demikian industri kita bisa mengontrol tantangan yang sedang kita alami," kata Zhou.
China merupakan negara terbesar pemborong semikonduktor, namun, produksi dalam negeri masih sedikit.
Penjualan semikonduktor di China tumbuh 17,8 persen pada 2020, senilai 137 juta dolar Amerika Serikat, dibandingkan tahun sebelumnya.
Kebutuhan untuk mengurangi chip asing di China semakin nyata setelah AS memberikan sanksi kepada Huawei Technologies Co Ltd, melarang mereka membeli komponen dari AS.
Sanksi ini menyebabkan gangguan di bisnis ponsel.
Baca juga: GM perpanjang penghentian operasi beberapa pabrik
Baca juga: Vw perkirakan krisis pasokan chip masih akan berlanjut
Baca juga: GM perpanjang pemangkasan produksi karena kelangkaan chip
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021