Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (start-up) yang bergerak di bidang teknologi dan groceries, Sayurbox, mengatakan perusahaan berencana untuk melakukan ekspansi dari segi layanan maupun lokasi. Ini merupakan salah satu target dan strategi perusahaan di tahun 2021.
"Pada tahun ini, Sayurbox juga akan melakukan ekspansi dari segi layanan maupun lokasi. Dari segi layanan, Sayurbox menambah layanan next-day delivery untuk pengantaran hari esoknya serta instant delivery untuk pengiriman secepatnya (sekitar 30 menit-1 jam) di lokasi tertentu," kata CEO dan Co-Founder Sayurbox Amanda Cole dalam siaran pers dikutip Kamis.
Baca juga: Platform daring Sayurbox merambah ke Surabaya dan Bali
"Dari segi lokasi, rencana Sayurbox adalah menambah ketersediaannya di luar wilayah Jabodetabek, Bali, dan Surabaya. Kami berharap langkah ini bisa menambah seamless experience bagi pengguna," ujarnya menambahkan.
Amanda mengatakan, Sayurbox diharapkan bisa membantu petani dan juga memberikan nilai tambah kepada konsumen karena mereka bisa mendapatkan bahan yang lebih segar dan berkualitas tinggi langsung dari petani.
Selain berfokus pada layanan, Amanda mengatakan pihaknya juga akan terus mendorong pemberdayaan dan inklusivitas perusahaannya, terutama untuk pemberdayaan perempuan.
Amanda mengatakan, petani perempuan yang dibantu oleh perusahaan dan juga mayoritas pelanggan setia Sayurbox, yakni 90 persen di antaranya merupakan perempuan dari segala rentang usia dan jenjang kehidupan.
Baca juga: Tujuh aplikasi untuk pesan makanan berbuka puasa
Di internal perusahaan, mayoritas karyawan dan posisi pimpinan juga dipegang oleh perempuan yang kompeten. Amanda mengatakan bahwa tempat kerja yang lebih beragam dan terbuka bagi perempuan telah bersumbangsih secara nyata terhadap kinerja dan inovasi perusahaan.
"Sebelumnya, para petani perempuan hanya bisa menunggu sampai dagangan mereka dibeli oleh pelanggan. Tetapi sekarang, mereka langsung terhubung dengan konsumen. Ini menjadi motivasi kami untuk berusaha lebih keras, agar para petani tersebut dapat meningkatkan keuangan keluarganya masing-masing," kata Amanda.
"Teknologi dapat digunakan untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar. Peluang ini patut dijelajah lebih lanjut oleh para wanita Indonesia yang bercita-cita untuk menghadirkan solusi-solusi atas permasalahan yang ada," imbuhnya.
Selain itu, Amanda menambahkan perusahaan juga tengah menyegarkan infrastruktur teknologinya.
Ketika baru berdiri, Sayurbox menggunakan sistem file-based sederhana. Namun, seiring perusahaan bertumbuh, Sayurbox perlu mencari dan menemukan infrastruktur teknologi yang lebih baik dan scalable untuk menjawab kebutuhan perusahaan.
Pentingnya infrastruktur teknologi yang andal paling terlihat saat permintaan konsumen mengalami lonjakan yang signifikan pada masa pandemi. Kondisi tersebut membuat tim IT Sayurbox yang dikepalai oleh Listiarso Wastuargo untuk meninjau penggunaan teknologi cloud.
"Kini, Sayurbox tengah dalam proses migrasi ke AWS, di mana kebanyakan beban kerjanya sekarang sudah berada di cloud AWS. Sayurbox menggunakan solusi AWS secara end-to-end dari hulu ke hilir; dari petani, logistik, hingga aplikasi yang digunakan oleh pelanggan untuk mengakses layanan Sayurbox," jelas Listiarso.
Baca juga: Tips sukses Amanda Susanti kembangkan Sayurbox
Baca juga: Sayurbox tambah mitra penuhi tingginya permintaan saat WFH
Baca juga: Pesanan melonjak, Sayurbox tambah pekerja untuk kelancaran distribusi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021