Kepastian tersebut didapat setelah dilakukan tes usap PCR terhadap 457 orang terdiri dari pemain, ofisial, dan peserta yang terlibat dalam liga. Menurut Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, temuan satu kasus positif kali ini adalah sebuah penurunan signifikan dibandingkan hasil tes-tes PCR sebelumnya.
“Pada bulan Januari hasil PCR seluruh tim dan panitia IBL menunjukkan 69 orang terpapar COVID-19. Kemudian pada tes berikutnya 6 Maret, jumlah orang terpapar menurun drastis menjadi 17 orang, dan pada tes sebelum memasuki gelembung 8 Maret tinggal 13 orang terdeteksi positif COVID-19. Tes PCR terakhir hanya satu orang positif terinfeksi,” ungkap Junas dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menpora apresiasi penerapan prokes di gelembung IBL
Setelah ditemukan satu kasus positif, panitia penyelenggara langsung melakukan tindakan mitigasi dengan membawanya ke rumah sakit rujukan. Wasit-wasit lain yang pernah bertugas bersama juga langsung diperiksa dan dikarantina.
IBL juga telah melakukan disinfektansi kamar tempat tinggal dan seluruh fasilitas di Robinson Cisarua Resort serta melakukan penelusuran kontak erat (tracing), juga rapid test antigen kepada 18 wasit lainnya.
“Mitigasi dan protokol kesehatan akan selalu dijalankan dengan disiplin ketat. Semoga tak ada lagi yang terpapar COVID-19 lagi,” ujar Junas.
“IBL memulai musim dengan protokol kesehatan ketat dan dengan prosedur penanganan yang sudah direkomendasi pihak yang kompeten seperti dari Kementerian Kesehatan, BNPB dan Rumah Sakit Royal sebagai mitra kami. Protokol dan prosedur tersebut akan selalu kami jalankan dengan disiplin ketat,” pungkas dia.
Junas berkomitmen bahwa IBL akan selalu terbuka dan transparan dengan perkembangan kasus positif COVID-19 yang ditemukan di gelembung.
Baca juga: Dua laga IBL 2021 terpaksa ditunda karena kasus positif COVID-19
Baca juga: Seluruh peserta IBL 2021 terima vaksin COVID-19
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
