Pamekasan (ANTARA) - Musibah tanah longsor di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur kian meluas akibat cuaca buruk yang terus berlangsung dalam sepekan terakhir ini.
Menurut Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) padan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono selama musim hujan ini, sudah terjadi lebih dari empat kali bencana tanah longsor di Pamekasan dengan lokasi yang berbeda.
"Yang terakhir terjadi hari ini, di Dusum Sumber Batu, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan," katanya di Pamekasan, Rabu.
Musibah tanah longsor di desa itu pada jalan penghubung desa, yakni jalan raya di desa itu ambles hingga mencapai separuh badan jalan.
"Kami sudah melakukan tindakan cepat dengan memberi tanda dan memotong sebagian pohon yang ada di titik longsor, agar tidak menimbulkan longsor susulan," katanya.
Untungnya, kata Budi, lokasi longsor di Dusun Sumber Batu, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan itu bukan jalur utara, sebagai longsor yang terjadi di tiga hari sebelumnya di jalan raya penghubung Pamekasan dengan Kecamatan Waru.
Budi menuturkan, pada Februari 2021, bencana tanah longsor akibat cuaca buruk hanya terjadi di sekitar wilayah utara Kabupaten Pamekasan, seperti di Kecamatan Pasean dan Kecamatan Waru.
Akan tetapi, memasuki minggu kedua Maret 2021, bencana tanah longsor meluas ke wilayah selatan Pamekasan.
"Kecamatan Larangan ini kan masuk wilayah selatan yang sebelumnya memang jarang terjadi longsor. Tapi sekarang juga mulai terjadi," katanya, menjelaskan.
Selain bencana tanah longsor, bencana jenis lainnya yang juga terjadi di Pamekasan selama musim hujan kali ini berupa banjir, dan jembatan putus.
Baca juga: Kegiatan belajar di pesantren tertimpa longsor dihentikan
Baca juga: Mensos kunjungi lokasi longsor di Pamekasan
Baca juga: Empat santri korban longsor di Pamekasan berasal dari Jember
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021