Kawasan Menoreh yang akan kami lakukan pengembangan ekonomi, sementara ini berjumlah enam kelurahan dengan rincian empat kelurahan di Kalibawang dan dua desa di Samigaluh pada 2021 ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan kami yang tentunya membutuhkan p
Kulon Progo (ANTARA) - Tim Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan melakukan penelitian pengembangan ekonomi kerakyatan di kawasan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tim Ahli Pusat Ekonomi Kerakyatan UGM Catur Sugiyanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan kegiatan yang akan dilakukan adalah melakukan penelitian pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi kerakyatan. Hal ini adalah salah satu usaha untuk memperbaiki kondisi ekonomi rakyat di kawasan Menoreh Kulon Progo akan tetapi dengan tanpa merusak kelestarian lingkungan.
"Kawasan Menoreh yang akan kami lakukan pengembangan ekonomi, sementara ini berjumlah enam kelurahan dengan rincian empat kelurahan di Kalibawang dan dua desa di Samigaluh pada 2021 ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan kami yang tentunya membutuhkan partisipasi masyarakat," kata Catur.
Ia mengatakan timnya mengharapkan adanya saran dan arahan terkait daerah yang akan diberdayakan. "Selama satu tahun ini, kami sudah melakukan penelitian dan identifikasi di sana. Untuk itu, kami mohon izin dan arahan Pemkab Kulon Progo agar saling terjalin integrasi antar lembaga dan berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan sangat setuju dengan kajian penelitian terkait pengembangan kawasan Menoreh karena sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah. Akan tetapi beliau mengharapkan untuk lokasi lebih diperluas lagi.
“Kalau bisa ya tidak hanya di enam desa saja, namun sekurang-kurangnya empat kecamatan," katanya.
Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan Tim Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM terkait pengembangan ekonomi di kawasan Menoreh Kulon Progo, tentu Pemkab Kulon Progo mendukung dan ikut membantu agar kegiatan tersebut bisa segera diaplikasikan.
Sutedjo menjelaskan bahwa wilayah-wilayah tersebut adalah wilayah konservasi, sehingga diharapkan dalam pengembangan ekonomi kerakyatan ini untuk selalu memperhatikan dan harus tetap menjaga kelestarian.
"Pengembangan ekonomi kerakyatan dengan tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian alam, sangat dibutuhkan dalam percepatan pembangunan ekonomi di wilayah utara," katanya.
Baca juga: Pustek UGM luncurkan program sekolah tani
Baca juga: 16 influencer peduli ekonomi kerakyatan Sleman peroleh penghargaan
Baca juga: Wapres: Ekonomi kerakyatan kuat bila ditopang dua pilar
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021