Kepala layanan darurat nasional, Pirhossein Koulivand, mengatakan kepada stasiun TV pemerintah bahwa dari 1.030 korban luka, 87 di antaranya kehilangan anggota tubuh. Kembang api serta bahan peledak rakitan juga menelan korban jiwa, katanya.
Menurut Koulivand, tiga orang meninggal selama perayaan yang dimulai sejak Selasa petang hingga larut malam.
Banyak orang yang mengabaikan peringatan otoritas tentang perkumpulan sosial di negara Timur Tengah tersebut, yang paling parah terdampak pandemi COVID-19. Polisi mengamankan 25 orang di ibu kota Teheran, demikian Kantor Berita Fars.
Perayaan Zoroastrian kuno, yang disebut Chaharshanbe Suri (Scarlet Wednesday), diadakan pada malam Rabu terakhir dalam kalender Iran.
Sumber: Reuters
Baca juga: Empat orang ditangkap terkait tragedi tabrakan kereta api di Iran
Baca juga: Dua kereta bertabrakan di Iran, jumlah korban lebih 140 orang
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021