Sekretaris DPRD NTB, H Mahdi mengakui, jumlah anggota dewan yang seharusnya mengikuti vaksinasi serentak sebanyak 63 orang, namun dari jumlah itu ternyata hanya 29 orang yang divaksinasi.
"Anggota yang ikut 29 orang. Delapan anggota harus ditunda karena saat di skrining kurang fit, tekanan darah tinggi dan penyakit bawaan. Sedangkan sisanya akan mengikuti vaksinasi lanjutan pada hari berikutnya," ujarnya di Mataram, Selasa.
Total jumlah anggota DPRD NTB sebenarnya 65 orang. Namun 1 orang dari Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mengundurkan diri karena mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu. Kemudian 1 orang lagi, Ketua DPRD Hj Baiq Isvie Ruvaeda sudah dua kali menerima vaksin Sinovac.
Baca juga: Wagub NTB sudah dua kali terima vaksinasi, positif terpapar COVID-19
Baca juga: Ratusan ASN Pemprov NTB mulai divaksinasi massal
Menurut Mahdi, sebenarnya seluruh anggota DPRD sudah didaftarkan untuk mengikuti vaksinasi. Namun, pada hari pelaksanaan tidak semua anggota bisa disuntik vaksin.
Sejauh ini, tercatat empat orang anggota DPRD NTB yang positif COVID-19.
"Pak Muzihir, Raden Nuna, Pak Budi, dan sekarang Pak Rizal. Itu yang terkonfirmasi ke kami. Untuk yang isolasi mandiri, ada saja sih tapi kita tidak tahu. Semua sudah sehat, sudah masuk, kecuali Pak Rizal yang belum karena baru," katanya.
Selain anggota DPRD, terdapat 111 orang aparatur sipil negara (ASN) yang juga mengikuti vaksinasi dari total 126 ASN yang bertugas di sekretariat dewan sedangkan 15 orang akan mengikuti pada hari berikutnya.
Salah seorang anggota DPRD NTB yang sudah divaksinasi, Multazam mengaku bersyukur sudah disuntik vaksin COVID-19.
"Saya sebenarnya takut jarum, tapi sudah divaksinasi," katanya.*
Baca juga: 1.172 anggota TNI dan Polri di NTB dilatih jadi petugas vaksinasi
Baca juga: Kodim Lombok Tengah intensifkan prokes jelang Bau Nyale
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021