Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) menggunakan teknologi untuk meningkatkan akurasi data dan ketepatan target pendistribusian Bantuan Sosial Tunai (BST).
"Teknologi digunakan meningkatkan akurasi dan ketepatan target pendistribusian. Apalagi komando langsung oleh Mensos Tri Rismaharini," kata ketua Satgas BST PT Pos Indonesia (Persero) Haris dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Haris mengatakan, pendistribusian BST yang dilakukan secara otomasi menggunakan perangkat lunak menyesuaikan dengan data yang diberikan Kementerian Sosial. PT Pos Indonesia selalu berkoordinasi dengan Kemensos apabila terjadi perubahan data penerima.
Selain memanfaatkan teknologi secara maksimal, khusus untuk wilayah Jakarta, PT Pos memverifikasi ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BST dengan mengantar langsung bantuan.
"Hal ini sebagai upaya serius kami untuk membantu perbaikan data. Di luar wilayah Jakarta, penyaluran tetap dilakukan dengan tiga pola, yakni di kantor Pos Indonesia, diantar langsung ke rumah KPM khusus lansia, sedang sakit dan difabel, serta melalui komunitas", kata Haris.
BST merupakan salah satu program perlindungan sosial dari pemerintah untuk percepatan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19. Bantuan senilai Rp300 ribu per KPM per bulan akan berlangsung hingga April 2021 dengan target penerima sebanyak 10 juta KPM dengan anggaran sekitar Rp12 triliun.
Program BST yang dilaksanakan beriringan dengan program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) diharapkan bisa membantu meringankan beban para KPM di tengah pandemi COVID-19, terutama bagi kelompok miskin dan rentan, sehingga para KPM bisa memenuhi kebutuhan dasar.
"Masyarakat merasa sangat terbantu dengan adanya BST, banyak yang berharap bantuan bisa terus digulirkan", kata Haris.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021