Wina (ANTARA News/Reuters) - Badan PBB untuk pengawasan energi nuklir (IAEA) mengatakan lembaga itu akan menyelidiki klaim para duta besar AS di Wina bahwa Israel mungkin telah menggunakan amunisi yang mengandung uranium sisa (depleted uranium/DU) ketika menyerang Gaza.IAEA mengatakan, pertemuan itu dibuat melalui satu surat yang dialamatkan kepada Direktur Jenderal Mohammed ElBaradei dan dikirimkan oleh Duta Besar Arab Saudi Senin lalu atas nama para diplomat Arab."Kami menyebarkan surat itu ke negara-negara anggota (IAEA) dan akan menyelidiki soal semampu kami," kata juru bicara IAEA, Melissa Fleming.Melissa mengatakan IAEA belum memutuskan langkahnya karena harus dicek dahulu ke negara anggota. Duta Besar Israel untuk IAEA, Israel Michaeli, menolak mengomentari surat itu.DU digunakan sebagai senjata karena memudahkan tank dan kendaran tempur berat melalukan penetrasi ke sasaran mengingat berat jenis dan hambatan fisik lainnya. DU juga digunakan untuk tujuan sipil di dunia kedokteran. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
1. Memiliki kelainan jiwa sosial.
2. Demi menyelamatkan kepentingan dirinya / golongannya / kekuasaannya / sekutunya.
3. Pengecut.
Masyarakat Internasional harus terus mengusahakan menyeret Israel ke mahkamah Internasional untuk diadili,jangan seperti Belanda yang bisa bebas dengan kebiadaban dan kekejamannya di Indonesia.