Jakarta (ANTARA) - Jumlah peserta Boston Marathon tahun ini akan dibatasi maksimal 20.000 orang sebagai upaya panitia dalam memperluas jarak sosial di antara para pelari selama perlombaan berlangsung di tengah pandemi COVID-19
Jumlah peserta yang diizinkan pada Boston Marathon 2021, yang dijadwalkan pada 11 Oktober, hanya 33 persen, jauh di bawah jumlah pelari yang biasanya ambil bagian pada salah satu ajang lari maraton paling bergengsi di dunia itu.
Baca juga: Dua ajang besar marathon dunia ditunda gegara virus corona
Asosiasi Atletik Boston (BAA) sebagai penyelenggara mengatakan telah bekerja sama dengan mitra tingkat lokal, kota dan negara bagian untuk menentukan lintasan lari yang nantinya akan membentang dari pinggiran Hopkinton hingga pusat kota Boston.
“Selain lintasan lari yang lebih pendek daripada tahun-tahun sebelumnya, kami juga akan menerapkan protokol tambahan demi memastikan kesehatan peserta dan seluruh masyarakat,” kata Presiden BAA Tom Grilk dalam rilisnya dikutip Reuters, Selasa.
Boston Marathon yang biasanya diadakan pada April selalu menarik minat lebih dari 30.000 pelari dari seluruh dunia.
Baca juga: Boston Marathon batal digelar April 2021
Namun pandemi COVID-19 memaksa ajang yang sudah digelar sejak 1897 itu harus dibatalkan untuk pertama kalinya dalam sejarah pada edisi tahun lalu.
Pembatalan tersebut mengakibatkan penyelenggaraan enam ajang lari maraton dunia bergengsi lainnya, yang juga dijadwalkan tahun ini, harus dipersingkat menjadi enam pekan, mulai dari Berlin Marathon pada 26 September dan diakhiri dengan New York Maratahon pada 7 November.
Baca juga: London Marathon virtual 2021 diproyeksikan diikuti 100.000 pelari
Baca juga: Pelari asal Kenya, Kandie pecahkan rekor dunia half marathon
Baca juga: Paris Marathon digelar Oktober 2021
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021