Beberapa perusahaan yang kami temui menyampaikan akan terus mengembangkan investasi dan produksinya di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dari hasil pertemuan di Jepang beberapa prinsipal otomotif berkomitmen untuk memperluas pasar ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia.

“Beberapa perusahaan yang kami temui menyampaikan akan terus mengembangkan investasi dan produksinya di Indonesia,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin.

Ia mencontohkan Mitsubishi berkomitmen menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun pada akhir 2025 dan tahun ini memberikan izin tambahan ekspor ke sembilan negara dari tadinya 30 negara menjadi ke 39 negara.

“Kami juga mendorong agar Mitsubishi melakukan ekspor mobil ke Australia, mengingat perjanjian kerja sama antara kedua negara (IA-CEPA) telah berjalan,” ujar Menperin melalui keterangan tertulis.

Mitsubishi telah mengekspor 154.000 unit Xpander yang diproduksi di Indonesia ke 30 negara hingga 2020. Dengan proyeksi peningkatan kapasitas produksi dari 220.000 unit menjadi 250.000 unit per tahun, perusahaan ini juga akan memproduksi beberapa model baru global mulai 2023.

Baca juga: Menperin: Industri otomotif jadi sektor andalan ekonomi nasional

Sementara itu Honda, lanjut dia, berencana menambah investasi sebesar Rp5,19 triliun hingga tahun 2024, termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru yang akan diproduksi hanya di Indonesia dan diekspor ke 31 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

“Kami mendorong realisasi dari komitmen investasi Honda. Perusahaan tersebut juga berencana membuka tujuan ekspor baru, antara lain ke Afrika Selatan di tahun 2022, serta ke Meksiko, Amerika Utara, dan Amerika Selatan pada 2023,” kata Menteri.

Selain kendaraan bermotor, Honda juga telah memproduksi komponen kendaraan (autoparts) yang menjadi bagian global supply chain yang diekspor antara lain ke Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Saudi Arabia dan Jepang sendiri.

Menperin juga menyebut Suzuki berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun untuk basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.


Baca juga: Dikenakan safeguard, Menperin: daya saing industri otomotif RI tinggi


“Model-model tersebut untuk tujuan ekspor bagi pasar Asia dan Amerika Latin,” jelas Menperin Agus.

Selain itu Menperin menyebut telah mendorong Toyota untuk membuka pasar ekspor baru termasuk ke Australia.
Hingga 2020, Toyota telah mengekspor kendaraan ke 80 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur termasuk Jepang, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan Oseania.

Kepada Menperin, pihak Toyota menyampaikan akan meningkatkan tujuan ekspor hingga ke 100 negara di tahun 2024.

Kemenperin mencatat selama ini Indonesia telah diguyur investasi sebesar Rp97,3 triliun dari empat prinsipal otomotif raksasa asal Jepang, yakni Toyota (Rp63 triliun), Honda (Rp6,2 triliun), Suzuki (Rp21 triliun), dan Mitsubishi (Rp7,1 triliun).


Baca juga: Bertolak ke Jepang, Menperin temui pelaku utama industri otomotif

Baca juga: Proyeksi otomotif Indonesia, bangkit di kuartal II

Baca juga: MTF: Relaksasi PPnBm gairahkan pasar otomotif

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021