Penyelenggara yang berniat mengadakan pertandingan olahraga dituntut mampu menerapkan prokes secara ketat ditambah pengawasan optimal dari satgas COVID-19

Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf menyatakan bahwa legislatif mengizinkan pertandingan olahraga di daerah mulai digelar dengan beberapa catatan yang wajib dipenuhi pihak penyelenggara, salah satunya mampu menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Piala Kemenpora untuk sepak bola sudah diizinkan Kapolri, ini menandai ajang olahraga sudah mulai bisa digelar. Di daerah pun sama asal bisa dipegang komitmennya, yakni dengan prokes ketat," katanya saat kunjungan kerja di Kabupaten Bekasi, Senin.

Ia mengatakan penyelenggara yang berniat mengadakan pertandingan olahraga dituntut mampu menerapkan prokes secara ketat ditambah pengawasan optimal dari satgas COVID-19.

Jika terbukti melanggar komitmen itu, kata dia, maka pihak berwenang berhak menghentikan kegiatan tersebut.

"Jadi prinsipnya kita akan buka secara bertahap dengan aturan, dengan prokes yang sangat ketat dan komitmen masing-masing liga. Setiap liga atau pertandingan ada satgasnya. Sekarang mal juga sudah dibuka tapi kan tetap jika kita melihat masih ada yang terlalu ramai, ya... satgas akan masuk," katanya.

Dia menjelaskan pertandingan olahraga di daerah hanya dapat dilangsungkan jika penyelenggara mampu memberi kepastian menggelar pertandingan dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru sebagai adaptasi aktivitas masyarakat selama pandemi COVID-19.

"Adaptasi kebiasaan baru seperti penonton hanya dibatasi 50 persen dari total kapasitas, lalu ketersediaan sarana kesehatan serta pengawas dari satgas di area pertandingan," katanya.

Ia mengaku sektor olahraga menjadi salah satu sektor yang kondisinya memburuk akibat terdampak pandemi, selain juga pariwisata, jasa, hiburan, dan budaya.

"Ya memang sudah ada peraturan prokes untuk melakukan pertandingan olahraga. Bisakah diikuti, kalau bisa juga sudah minta kepada Kapolri untuk mencabut surat Kapolri tahun lalu yang tidak membolehkan. Itu sebabnya di bidang olahraga ini akan ada namanya Piala Menpora, kalau tidak salah akan dimulai akhir Maret-April 2021," katanya.

Begitu pula dengan acara konser dan agenda kepariwisataan, dapat dimulai dengan catatan diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat dan mematuhi komitmen lain yang dipersyaratkan.

"Artinya, komitmennya itu kalau ternyata dilanggar ya ditutup lagi, kalau hak atau bagaimana pun jika kondisinya seperti ini mau tidak mau kita harus membuat kebiasaan baru bukan kebiasaan lama diulang," demikian Dede Yusuf.

Baca juga: LIB pastikan persiapan Piala Menpora 2021 tinggal pematangan prokes

Baca juga: Stadion Si Jalak Harupat ketatkan prokes meski tak ada penonton

Baca juga: Zubairi Djoerban: pelaksanaan prokes di Piala Menpora harus konsekuen

Baca juga: Menpora simpulkan prokes uji coba timnas dijalankan penuh disiplin

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021