Kabag Ops Polres Limapuluh Kota, Kompol Rudi Minanda di Sarilamak, Senin, mengatakan mayat mahasiswa tersebut ditemukan Ahad malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Jadi sejak Jumat (12/3), ia ikut kemah mahasiswa dengan jumlah peserta 84 orang. Tapi setelah balik pada Ahad (14/3) sore mahasiswa pulang dan sesampai di Bukittinggi diketahui ada satu orang yang tidak ada," ujarnya.
Diketahuinya ada seorang mahasiswa yang tidak ada, yakni ketika sesampai di Bukittinggi panitia mengambil absensi dari peserta.
Baca juga: Polres Batu tetap usut kasus kematian 2 mahasiswa UIN Malang
Baca juga: Tiga mahasiswa UKSW meninggal akibat minuman beralkohol oplosan
Melihat kondisi itu, panitia pun langsung kembali ke lokasi kemah dan mencari MF (20) bersama dengan warga sekitar. Pada pukul 23.00 WIB di temukan seorang mayat laki-laki yang diduga MF di aliran Sungai Air Luluh sekitar 50 meter dari lokasi kemah dalam keadaan tidak bernyawa.
Mayat ditemukan dengan posisi terbenam di bawah aliran sungai dengan kedalam air lebih kurang 1 meter. Pada pukul 01.45 pihak kepolisian langsung menuju lokasi penemuan mayat tersebut dan pada Senin (15/3) pukul 03.00 WIB korban langsung dievakuasi.
Setelah dievakuasi, jenazah korban dilarikan ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh untuk diotopsi. Polres Limapuluh Kota juga telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang panitia untuk proses penyelidikan.
Sementara Wakil Rektor III UM Sumbar Bidang Kemahasiswaan Moch Abdi mengatakan kegiatan kemah mahasiswa sipil tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik UM Sumbar.
"Kegiatan ini tujuannya untuk membangun silaturahim antara mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan prodi teknik sipil yang dilaksanakan tiga hari di Harau," katanya.
Bentuk kegiatan dari kemah tersebut bakti sosial, sosialisasi kepemimpinan, perkenalan organisasi mahasiswa dan sarasehan.
"Jadi, mahasiswa sudah pulang sekitar pukul 17.00 WIB dari Harau dan sampai pukul 20.00 WIB. Awalnya panitia telah memanggil dan mengkondisikan seluruh peserta naik bus," ujarnya.
Bahkan, panitia sebelumnya telah mengecek ke sekitar lokasi kemah dan tidak ada lagi mahasiswa sehingga bus diberangkatkan untuk pulang.
Sesampai di kampus dan mereka mengecek untuk kepulangan peserta, di sana baru diketahui ada kurang satu orang peserta dan panitia langsung melapor ke Wakil Dekan, Hariyadi.
"Wakil Dekan langsung memerintahkan sebagian panitia untuk segera kembali ke lokasi mencari peserta yang tertinggal tersebut," katanya.
Sesampai di lokasi, setelah berkoordinasi dengan masyarakat setempat, panitia bersama masyarakat langsung mencari peserta yang hilang tersebut dan pukul 23.00 WIB ditemukan di sungai.
"Pukul 01.15 WIB panitia melapor ke kepolisian dan sekitar pukul 03.00 WIB dievakuasi dan panitia, kepolisian bersama PMI membawanya ke RSUD Adnaan WD Kota Payakumbuh," ujarnya.*
Baca juga: Polres Batu periksa sejumlah saksi terkait 2 mahasiswa meninggal
Baca juga: Polisi sebut ada 2 korban meninggal usai ikuti diklat pencak silat
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021