Fasilitasi itu dimaksudkan agar para penyintas bencana alam tidak terus bergantung kepada bantuan yang terbatas

Lampung Utara (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah memberikan fasilitas kepada penyintas bencana alam melalui pendampingan UMKM, agar masyarakat bisa memutar roda perekonomian.

Fasilitasi itu dimaksudkan agar para penyintas bencana alam tidak terus bergantung kepada bantuan yang terbatas, kata LaNyalla dalam keterangannya di Bandarlampung, Sabtu.

"Salah satu contoh adalah yang dilakukan BNPB. Mereka turut berperan serta dalam pameran Gebyar Produk Unggulan Nusantara yang
digelar di Jogja City Mall, Jalan Magelang, Sleman," ucapnya.

Menurut Senator asal Jawa Timur itu, hal tersebut dilakukan BNPB untuk mendukung pemasaran hasil pendampingan pada kelompok terdampak bencana.
Baca juga: Ketua DPD RI: Pondok pesantren "Prototipe Civil Society"
Baca juga: Ketua DPD RI minta pemerintah segera antisipasi mudik Lebaran 2021

"Recovery adalah yang paling sulit dilakukan. Karena, kondisi psikologis penyintas yang terdampak bencana dan kehilangan semua harta benda. Dan mereka akan makin sulit bangkit jika tidak memiliki akses untuk bangkit secara ekonomi," tambahnya.

Belum lagi, lanjutnya, persoalan kredit macet pinjaman mereka di bank, akibat bencana. Di beberapa negara, pemerintah melakukan bailout untuk usaha skala kecil, seperti UMKM, agar mereka bisa bangkit kembali, di sini malah diblacklist bank, seperti kasus di Kota Palu.

Mantan Ketua Umum Kadin ini menilai BNPB dapat berkolaborasi dengan instansi terkait lainnya untuk pendampingan.

"Untuk pendampingan, BNPB bisa merangkul pihak kampus, dinas koperasi UKM, OJK dan Bank Indonesia, juga dengan elemen-elemen masyarakat lainnya seperti NGO kebencanaan. Salah satu universitas yang juga melakukan pendampingan adalah Universitas Lampung atau Unila,” ujarnya.
Baca juga: Ketua DPD RI berharap perguruan tinggi cetak wirausahawan

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021